Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaum Quaker Dinilai Berperan Tegakkan HAM di Amerika Serikat

Peneliti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram Nuriadi menyebutkan ihwal pentingnya peran Kaum Quaker dalam pengakuan dan penegakan hak asasi manusia di Amerika Serikat.nn
Ilustrasi-Seorang pria yang baru menjadi warga negara AS memegang bendera saat upacara naturalisasi di bawah Patung Liberty (28/10/2011)./Reuters-Mike Segar
Ilustrasi-Seorang pria yang baru menjadi warga negara AS memegang bendera saat upacara naturalisasi di bawah Patung Liberty (28/10/2011)./Reuters-Mike Segar

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Penegakan hak asasi manusia di Amerika Serikat dinilai tak bisa dilepaskan dari peran kelompok yang dikenal dengan sebutan Kaum Quaker.

Peneliti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram Nuriadi menyebutkan ihwal pentingnya peran Kaum Quaker dalam pengakuan dan penegakan hak asasi manusia di Amerika Serikat.

"Atas peran kaum Quaker tersebut Amerika Serikat mengakui prinsip hak asasi manusia sebagai dasar dan falsafah kenegaraannya sejak awal berdirinya," kata Nuriadi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rabu (26/2/2014).

Saat ujian terbuka program doktor FIB UGM, ia mengatakan Kaum Quaker adalah kelompok agama, sekte atau denominasi di dalam agama Kristen yang didirikan oleh George Fox di Inggris pada 1647.

Kelompok itu muncul pertama kali di Amerika pada 1655 dengan hadirnya Elizabeth Harris dan dilanjutkan oleh Mary Fisher dan Ann Austin setahun kemudian.

"Kaum Quaker berposisi sama dengan kaum Baptis, Adventis, Mennonite, Morovan, Mormon, Episkopal, Amish, Lutheran, Welsh Baptis, dan Presbitarian," kata Nuriadi.

Menurut dia, kaum Quaker berpandangan bahwa semua manusia adalah makhluk Tuhan yang setara, terlepas dari perbedaan alamiah seperti ras, warna kulit, suku, bangsa, dan jenis kelamin.

Pandangan itu bersumber dari keyakinan Quakerisme yang mengajarkan adanya Tuhan di dalam setiap hati nurani manusia yang disebut dengan the Inner Light, the Inward Light atau the Christ Within.

"Pemikiran itu mendorong mereka untuk bersikap tegas terhadap ketidakadilan melalui upaya penegakan prinsip HAM," kata dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram ini.

Nuriadi mengatakan, tujuan utama upaya Quaker itu adalah terwujudnya prinsip-prinsip HAM berupa kesetaraan, kebebasan, keadilan, dan nondiskriminasi dalam kehidupan kaum minoritas seperti kaum pribumi, Afro-Amerika, dan perempuan.

"Dalam konteks itu upaya penegakan prinsip HAM merupakan manifestasi dari keyakinan tersebut sekaligus dapat menjadi indikasi sejauh mana ketaatan para penganutnya terhadap Tuhan dalam paham Quakerisme," papar Nuriadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper