Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkomitmen melaksanakan Ujian Nasional 2014/2015 yang kredibel, bermutu, dan bermartabat.
Untuk itu pemilihan perusahaan yang akan mencetak naskah soal UN benar-benar dipilih berdasarkan kekuatan kapasitas mesin dalam mencetak, berapa banyak mesin yang dimiliki, dan lainnya.
“Saat pengumuman lelang tender untuk perusahaan percetakan pada 27 Januari 2014, ada 60 perusahaan percetakan yang ikut mendaftar. Namun, setelah diteliti dan melalui evaluasi tim, akhirnya dipilih lima pemenang tender yang akan menggandakan naskah soal UN 2014/2015 ini,” kata Mendikbud Mohammad Nuh, di Jakarta, Senin (24/2/2014).
Salah satu pemenang tender untuk mencetak soal UN ini adalah PT Temprina, Jawa Pos Group. Perusahaan penerbitan dan percetakan ini berhasil memenangkan penggandaan soal ujian UN untuk tiga regional sekaligus, yaitu regional 2, regional 7, dan regional 8.
“Untuk ketiga regional tersebut, kami akan mencetak naskah soal UN dengan total 120 juta lembar dengan nilai proyek sekitar Rp18 miliar,” kata Justin M. Herman, Direktur Utama PT Temprina seusai penandatangan MoU kontrak kerja sama dengan Kemendikbud.
Justin menjelaskan ketiga regional proyek yang ditangani perusahaannya, meliputi sejumlah provinsi yaitu regional 2 mencakup Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Bandar Lampung, dan Bengkulu.
Untuk regional 7 meliputi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Regional 8 adalah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.
“Dari seluruh regional itu, yang terjauh untuk dijangkau adalah regional 8, yaitu di Sulawesi Utara,” ungkap Justin.
Namun, lanjutnya, perusahaannya juga berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam memperlancar pelaksanaan UN 2014/2015 ini.
“Tahun lalu kami juga ikut dalam pencetakan naskah soal UN 2013/2014. Bahkan perusahaan kami yang menyelesaikan dan mengambil alih, ketika ada kasus keterlambatan cetak yang dialami oleh satu perusahaan pemenang tender pada 2013 itu. Sehingga siswa yang telat itu bisa melaksanakan UN,” katanya.
Dalam pelaksanaan UN 2014/2015 ini, pemerintah memang membaginya dalam 8 regional, untuk memudahkan pendistribusian naskah soal UN.
Untuk mencetak seluruh naskah soal UN yang dimenangani perusahaannya itu, pihaknya akan melakukannya di percetakan pusat milik Jawa Pos Group, yaitu di Surabaya.
“Soal-soal UN ini kan rahasia. Jadi mencetaknya harus di satu tempat, agar mudah dilihat langsung oleh pengawas dari Kemendikbud, dan Badan Standar Nasional Pendidikan, serta pihak lainnya yang berwenang,” ujarnya.
Menurut dia, pelaksanaan tender untuk naskah soal UN ini benar-benar transparan, dan pantianya dari daerah masing-masing regional.
“Karena kami menang di tiga paket yang berbeda regionalnya, maka panitianya juga beda-beda. “Tapi semua bisa dilewati. Kami yakin tidak akan telat dalam mengirimkan soal-soal UN nantinya,” tambah Justin.
Dia mengatakan pengiriman soal-soal UN nantinya akan serentak dilakukan mulai 5 Maret 2014 oleh PT Temprina ke tiga regional yang dimenangkannya, yaitu sebulan sebelum pelaksanaan UN pada 14-16 April 2014 untuk SMA/sederajat, dan 5-8 Mei 2014 bagi SMP/sederajat.