Bisnis.com, MALANG—Bendungan Selorejo di Ngantang, Malang, Jawa Timur, dinilai masih aman dari dampak erupsi Gunung Kelud karena daya tampungnya sangat besar.
Kepala Bagian Komunikasi Corporate PJT 1 Tri Hardjono mengatakan bendungan tersebut masih aman karena memiliki kapasitas tampungan sebesar 41,69 juta meter kubik.
“Material vulkanik yang masuk ke bendungan berdampak menambah sedimentasi,” kata Tri di Malang, Kamis (20/2/2014).
Material vulkanis Gunung Kelud yang masuk ke Bendungan Selorejo diperkirakan mencapai 2,8 juta meter kubik, terhitung sejak Gunung Kelud meletus pada Kamis (13/2/2014), termasuk lahar dingin yang terbawa arus Sungai Konto.
Jumlah material yang masuk ke bendungan tersebut itu diperkirakan bertambah banyak mengingat Gunung Kelud masih erupsi dan berstatus awas.
Adapun lahar dingin yang masuk ke bendungan itu disumbang dari aliran hulu Sungai Konto yang melintasi Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon yang ketiganya merupakan daerah terdampak letusan Gunung Kelud terparah.
Sementara itu, banjir bandang lahar dingin kembali menerjang kawasan Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sekaligus merendam jalan protokol sehingga akses masuk di tujuh dusun terhambat material vulkanis, Rabu (19/2/2014).
Terjangan bajir kali ini memperparah kerusakan infrastruktur karena air yang bercampur lumpur, pasir dan batu merendam jalan utama masuk ke Dusun Plumbang, Bales, Munjung, Kutut Sambirejo, Pahit, Klangon, dan Sedawun.
Kuatnya arus banjir lahar dingin merusak jembatan Dusun Klangon. Jembatan penghubung Dusun Munjung dan Kutut Sambirejo juga tertimbun material vulkanis, sehingga akses jalan antardusun tersebut terputus.
Sejauh ini, warga di tujuh dusun itu terisolasi. Kondisi terparah di Dusun Klangon dan Bales karena jarang tersentuh bantuan.
"Bantuan makanan bagi 100 warga Kutut Sambirejo masih lancar. Petugas mengirimkan makanan ke dusun kami. Tapi warga Bales jarang tersentuh bantuan," tegasnya.
Petugas gabungan TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan relawan berjaga di kawasan Sungai Sambong untuk melarang warga kembali ke rumah masing-masing. Penjagaan ketat diterapkan guna mencegah korban jiwa dan terluka. Oleh karenanya petugas mengevakuasi paksa warga.