Bisnis.com, PALEMBANG - PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menargetkan pembangunan pabrik pestisida bisa dimulai pada tahun ini.
Pembangunan pabrik pestisida itu bentuk diversifikasi usaha perseroan.
Direktur Utama PT Pusri Palembang Musthofa mengatakan saat ini pihaknya masih mengurus persiapan pra konstruksi.
“Kami masih menunggu perjanjian dengan beberapa pihak dan masih mencari lokasi yang tepat,” katanya usai penyerahan CSR beasiswa pendidikan kepada mahasiswa Universitas Sriwidjaja di Palembang, Rabu (19/2/2014) petang.
Menurut Musthofa perusahaan nantinya akan membangun pabrik pestisida itu secara patungan dengan perusahaan lain. Pasalnya, Pusri belum memiliki teknologi untuk pembuatan pestisida tersebut.
Dia mengemukakan langkah membangun pabrik tersebut juga merupakan bentuk dari pengembangan usaha yang dilakukan perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan.
“Sesuai rencana jangka panjang harus ada diversifikasi usaha. Kami ingin mendukung ketahanan pangan di segala lini, mulai dari pupuk yang baik sebagai bahan bakarnya, bibit unggul sebagai mesinnya dan pengendalian hama,” katanya.
Dia mengatakan pupuk, bibit unggul dan alat pengendalian hama harus beroperasi lengkap jika ingin menjaga ketahanan pangan.
Perusahaan saat ini memang tidak hanya menjadi produsen pupuk urea. Bahkan dalam waktu dekat perseroan juga akan menggarap pasar pupuk NPK di mana pabrik untuk pembuatan pupuk yang berbahan baku nitrogen itu akan segera dibangun.
Musthofa melanjutkan pihaknya juga akan meningkatkan riset pupuk hayati dan organik dan akan mengembangkan bibit unggul.
Sementara itu Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pusri Palembang Benny Haryoso mengatakan pihaknya akan menggandeng perusahaan asal Korea untuk membuat pabrik pestisida itu.
“Ada perusahaan dari Korea yang berminat. Tahun ini rencananya pabrik itu akan dibangun,”katanya.
Menurut dia, investasi yang digelontorkan perusahaan sekitar Rp150 miliar. Meski investasinya tergolong rendah tetapi produk yang dihasilkan akanmemiliki kualitas tinggi untuk tanaman.
Terkait lokasi pabrik, lanjut Benny, pihaknya masih mencari daerah yang dekat dengan pasar produk tersebut. Tidak menutup kemungkinan pabrik itu bukan berlokasi di Sumsel.
Dia mengemukakan jika Pusri berhasil merealisasikan pabrik itu maka mereka akan menjadi perusahaan pupuk nasional pertama yang mengeluarkan produk pestisida.