Bisnis.com. MALANG—Kebun kopi dan kakao seluas 3.000 hektare milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII di Rangkapawon, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, rusak tertimbun debu dari letusan Gunung Kelud.
Manajer Wilayah III PTPN XII Benny Waluyo mengatakan kerusakan tanaman kopi dan kakao diperkirakan tidak parah, tidak rusak total, sehingga pengaruhnya hanya pada penurunan produksi.
“Tanamannya tidak sampai mati,” kata Benny dihubungi dari Malang, Senin (17/2/2014).
Dia berharap segera ada hujan lebat sehingga dapat membersihkan abu yang menempel di tanaman kopi dan karet.
Dengan bersihnya tanaman dari debu dan kerikil dari Gunung Kelud, penurunan produksi dapat diperkecil, tidak terlalu banyak.
Selain menutupi tanaman kopi dan kakao, bencana erupsi Gunung Kelud juga merusak pabrik kopi dan rumah administrator kebun Rangkapawon.
Namun tridak ada korban dari pekerja PTPN XII di Kebun Rangkapawon akibat musibah tersebut. “Kerusakan pabrik tidak parah sehingga dapat digunakan pengungsi agar terhindar dari semburan debu dan batu dari Gunung Kelud,” ujarnya.
Dia masih belum dapat menghitung berapa penurunan produksi kopi dan kakao akibat musibah tersebut. Pihaknya masih meneliti tingkat kerusakan tanaman dan dampaknya terhadap produksi.
Kerugian karena kerusakan pabrik dan rumah dinas PTPN XII akibat musibah itu juga belum dihitung dan belum diketahui.
Sementara itu, kerugian di sektor pertanian akibat erupsi Gunung Kelud di wilayah tiga kecamatan di Kab. Malang, yakni Pujon, Ngantang, dan Kasembon ditaksir mencapai Rp135 miliar.
Kerugian tersebut dihitung dari biaya penanaman dan perawatan dan dikalikan dengan luasan lahan.
“Di tiga kecamatan itu, ada 25 jenis tanaman holtikultura seperti sayur dan buah-buahan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang Tomie Herawanto.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Malang Sujono mengatakan populasi sapi perah di Kec. Ngantang sebanyak 14.000 ekor dan dari jumlah itu sekitar 10.000 terdampak abu vulkanik.
Di Kec. Kasembon, jumlah sapi perah 5.000 ekor, sedangkan yang terdampak diperkirakan 2.000 ekor.
Adapun sapi perah di Kec. Pujon yang sebanyak 22.000 ekor diperkirakan selamat. Pengertian terdampak, yakni kemungkinan mati, sekarat, dan terancam mati.
Sementara itu, Pemkab Malang masih mendata kerusakan infrastruktur di Kec. Ngantang yang terdampak erupsi Gunung Kelud.