Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Harus Berani Telusuri Harta Para Koruptor

Beberapa waktu lalu kicauan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazarudin akhirnya menuai hasil, yaitu ditahannya mantan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum.
 Gedung KPK/Jibi
Gedung KPK/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa waktu lalu kicauan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazarudin akhirnya menuai hasil, yaitu ditahannya mantan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum.

Anas yang menurut Nazarudin adalah aktor dibalik praktek korupsi pada proyek Hambalang setelah dinyatakan menjadi tersangka dan akhirnya pada Jum'at keramat ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun, ada babak baru lagi dalam kicauan Nazarudin, yaitu Anas Urbaningrum memiliki uang Rp 2 triliun yang disimpan di salah satu bank di Singapura, dan menurut keterangan Nazarudin yang dikeluarkan oleh salah satu pengacaranya bahwa uang sebanyak tersebut digunakan untuk amunisi dalam memenuhi ambisi politiknya Anas yaitu mencapreskan dirinya dalam pilpres 2014.

Luar biasa memang kalau kita baca dan cermati dari beberapa media yang menyajikan berita tentang hal tersebut, seorang Anas yang pekerjaannya sebagai politisi di salah satu partai terbesar mempunyai kekayaan yang melimpah ruah, belum lagi rumah yang dimilikinya sebanyak 4 rumah dengan luas tanah dan bangunannya cukup fantastis jika dirupiahkan.

Kalau saya boleh berasumsi, kekayaan yang dimiliki oleh mantan anggota KPU ini sudah tidak lazim lagi, karena kalau kita amati dengan benar, berapa sih penghasilan dari politisi?

Atau jangan-jangan Anas ini menjalankan praktek "pungli" atau pungutan liar, yaitu jika ada kader terbaik dari partainya yang ingin menjadi kepala daerah harus "menyetor" ke Ketua Umumnya, atau juga Anas bersama Nazarudin melalui Grup Permai memainkan proyek-proyek nakal yang menggunakan uang negara?

Semua itu harus diluruskan, dan harus dibuktikan oleh KPK.

KPK harus berani menggunakan perangkat hukumnya dalam menelusuri uang yang dimiliki oleh Anas, kalau bisa menggunakan pasal pencucian uang, karena kekayaan Anas sudah tidak wajar lagi sebagai seorang politisi.

Apalagi, Nazarudin mempunyai buktk-bukti yang kuat dalam ucapannya, dan semoga KPK bisa membongkarnya agar kasus yang membelitnya makin jelas dan adil untuk publik.

 

 
Pengirim:
Ahmad Gunawan
Jl. Duyung 3 No. 76
Rawamangun Jaktim


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper