.jpg)
Bisnis.com, MANADO--Bank Sulut memberikan kebijakan khusus bagi para debitur yang terkena dampak banjir untuk melakukan penjadwalan kembali pembayaran angsungan.
Direktur Utama PT Bank Sulut Johannis Ch Salibana pengaturan kembali jadwal ansuran itu berlaku untuk debitur usaha mikro,kecil dan menengah ataupun debitur konsumer (PNS/pensiunan).
"Langkah ini disesuaikan dengan kemampuan usaha dan cash flow pascabencana banjir, sementara untuk debitur konsumer diberi tenggang waktu 2 bulan tidak mengangsur," ujar Johannis dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis,Kamis (30/1/2014).
Johannis mengatakan kebijakan itu bukan membebaskan kewajiban para debitur tetapi hanya menunda waktu pembayaran.
Dengan berlakunya kebijakan itu, pada PNS ataupun pensiunan akan menerima gaji secara penuh atau tanpa potongan pada Februari dan Maret.
Direktur Pemasaran PT Bank Sulut Novi B. Kaligis menambahkan nasabah yang terkena dampak banjir diharapkan segera menghubungi Bank Sulut sehingga petugas bank milik provinsi Sulut itu dapat melakukan verifikasi di lapangan.
“Langkah ini sekedar berjaga-jaga agar kebijakan ini tidak dimanfaatkan korban. Sekali lagi tidak akan ada biaya apapun dipungut oleh bank. Hanya saja untuk PNS dan pensiunan harus segera melapor sebelum gaji-pensiun diterima," ujarnya.
Adapun, selama pasca bencana Bank Sulut juga telah menyalurkan donasi untuk para korban bencana banjir yang tersebar di beberapa titik di kota Manado. Bank Sulut juga melakukan kerja bakti yang melibatkan semua pegawai bank.
