Bisnis.com, JAKARTA— Persoalan perbedaan kriteria beras impor dari Vietnam menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Selasa (28/1/2014), selain persoalan depresiasi nilai bpeso Argentina yang dikhawatirkan bisa menjalar ke Indonesia dan motivasi Kadin yang ngotot minta harga BBM dinaikkan.
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media ibu kota:
Impor Beras Diselidiki
Kementerian Perdagangan menyelidiki impor 16.000 ton beras asal Vietnam. Laporan pedagang menyebutkan, beras impor itu berjenis medium, sementara Kementerian Perdagangan memberikan izin untuk impor 16.000 ton beras premium (KOMPAS).
Waspadai Efek Bola Salju Krisis Argentina
Argentina kembali berjuang menghadapi krisis mata uang setelah tahun 2001 terbelit masalah serupa. Mata uang negara itu melemah 20% terhadap dolar AS dalam beberapa hari terakhir dan cadangan devisanya pun anjlok. Depresi peso dikhawatirkan bisa menjalar ke Indonesia (KONTAN).
Kejatuhan Indeks Hanya Sementara
Kejatuhan indeks harga saham gabungan IHSG) di Bursa Efek Indonesia diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Sejumlah sentimen negatif hanya akan menekan IHSG dalam jangka pendek. Indeks diproyeksikan kembali ke tren menguat pada kuartal II/2014. Sementara itu, investor memburu instrumen keuangan yang lebih aman pada surat utang AS, mata uang yen, dan emas menyusul aksi jual besar-besaran di pasar berkembang sepekan terakhir. (INVESTOR DAILY).
Motivasi Kadin Patut Dicurigai
Suara lantang Kamar Dagang dan Industri (Kadin) kepada pemerintah dan DPR untuk menaikkan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) dengan memangkas subsidi di APBN tahun ini patut dicurigai. Desakan Kadin tersebut justru akan merugikan dunia usaha lantaran membengkaknya biaya logistik dan tumbangnya daya beli masyarakat. Kenaikan harga BBM juga tidak terkait dengan pembangunan infrastruktur. Lantas apa motivasi Kadin yang ngotot minta harga BBM dinaikkan? (NERACA).