Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Risiko Default Meningkat, Thailand Pertimbangkan Keadaan Darurat

Kepala Angkatan Bersenjata Thailand mengimbau masyarakat untuk tenang setelah sejumlah serangan dari kelompok anti pemerintah di Bangkok mencederai 70 orang.
Kepala Angkatan Bersenjata Thailand Prayuth Chan-Ocha. /downmerng.blogspot.com
Kepala Angkatan Bersenjata Thailand Prayuth Chan-Ocha. /downmerng.blogspot.com

Bisnis.com, JAKARTA—Kepala Angkatan Bersenjata Thailand mengimbau masyarakat untuk tenang setelah sejumlah serangan dari kelompok anti pemerintah di Bangkok mencederai 70 orang.

Aksi kekerasan tersebut membuat pemerintah Thailand mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat untuk pertama kalinya sejak 2010.

Dua granat meledak di lokasi demonstrasi di pusat kota Bangkok pada 19 Januari dan melukai 28 orang. Sedangkan ledakan granat lainnya pada 17 Januari lalu menewaskan 1 orang dan melukai 40 lainnya, menurut laporan rumah sakit Bangkok Emergency Medical Center sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (21/1/2014).

“Mereka yang memicu aksi kekerasan harus paham bahwa tindakan itu akan menimbulkan kebencian,” ujar Kepala Angkatan Brsenjata Prayuth Chan-Ocha, kemarin. Dia mengaku khawatir tindak kekerasan akan menghilangkan kepercayaan kepada pejabat pemerintah selain memancing militer untuk terlibat.

Risiko gagal bayar utang Thailand meningkat ke level tertinggi sejak Juni 2012. Indeks saham Thailand anjlok 0,4% kemarin . Sedangkan baht melemah 5% sejak Oktober tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper