Bisnis.com, BUKITTINGGI - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi, Sumatra Barat, mencatat Gunung Marapi telah mengalami 153 kali aktivitas dari 1—17 Januari 2014.
Gunung setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut ini, Minggu, pukul 10.02 WIB mengalami erupsi yang berlangsung selama 17 detik dengan ketinggian kolom erupsi 100 meter," kata Petugas PVMBG Bukittinggi, Warseno di Bukittinggi, seperti dikutip Antara, Senin (20/1/2014).
Saat ini, kata dia, status Gunung Marapi yang berada antara Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam itu masih waspada level-II.
Dia menjelaskan gunung hampir setiap hari sejak beberapa minggu terakhir telah mengalami peningkatan aktivitas.
Dia mengimbau masyarakat di sekitar gunung serta para pendaki untuk tidak mendaki pada radius tiga kilometer dari pusat letusan atau kawah gunung.
"Kawah gunung masih berbahaya untuk didekati. Masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung agar tetap waspada karena status gunung masih waspada dua," ujarnya.
Peningkatan aktivitas Gunung Marapi terjadi 3 Agustus 2011 dan sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah, seperti Agam, Tanah Datar, Padangpariaman, dan Padang Panjang.
Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki gunung dari dalam maupun dari luar Sumbar.
Setiap pergantian tahun, gunung itu selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Kotobaru, Tanah Datar. Kawasan Gunung Marapi merupakan area konservasi di Sumbar, yakni Suaka Alam Merapi.