Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efisiensi Anggaran, Vietnam Tunda Pembangunan PLTN Pertama

Vietnam ingin menunda pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama yang proses pembangunannya telah dimulai sejak enam tahun silam, akibat adanya kekhawatiran atas keselamatan dan efisiensi
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Vietnam ingin menunda pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama yang proses pembangunannya telah dimulai sejak enam tahun silam, akibat adanya kekhawatiran atas keselamatan dan efisiensi.

Padahal, Vietnam dikabarkan akan mengoperasikan 7 PLTN pada tahun 2030, tetapi kekhawatiran kini muncul akibat tragedi nuklir Fukushima Daichii pada 2011, seperti dikutip abcnews.go.com.

Negara itu kini sedang dihadapkan pada meningkatnya permintaan pasokan listrik, sehingga pemerintah Vietnam dinilai perlu mengembangkan sumber energi baru seperti pembangkit listrik tenaga batubara (PLTB) dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

The Asian Development Bank memprediksi permintaan pasokan listrik domestik sejak Juni 2013 akan meningkat hingga 14% pada 2015, dan akan mencapai titik tertinggi pada 2020.

Sebelumnya, negara ini telah mandapatkan penghargaan melalui kontrak konstruksi dari perusahaan-perusahaan Rusia untuk membangun PLTN pertama mereka. Perusahaan Jepang juga telah menandatangani kontrak untuk pembangunan PLTN kedua mereka.

Pembangunan PLTN pertama di provinsi Ninh Thuan, Vietnam awalnya dijadwalkan untuk dimulai awal tahun ini dan ditargetkan pada 2017 akan beroperasi.

Namun, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung seperti dilansir surat kabar lokal Tuoi Tre, mengatakan dalam konferensi pemerintah akan menunda pembangunan PLTN hingga 2020 untuk memastikan standar keselamatan dan efisiensi tertinggi

Nguyen memerintahkan perusahaan minyak dan gas milik pemerintah, PetroVietnam, untuk menaikkan pasokan gas bagi pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) sehingga ada suplai listrik hingga 5.000 megawatt (MW).  

“Langkah ini untuk mengimbangi penurunan pasokan listrik dari penundaan proyek PLTN sehingga ada penurunan suplai mencapai 4.000 MW,” katanya Kamis (16/1/2014).

abcnews.go.com


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Sumber : abcnews.go.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper