Bisnis.com, JAKARTA--Thailand kemungkinan akan memangkas tingkat suku bunga acuan pada pertemuan bank sentral yang kedua pekan depan, setelah aksi protes untuk melengserkan PM Yingluck Shinawatra membuat ekonomi lumpuh.
Bank of Thailand akan memangkas pembelian kembali obligasi harian sebesar seperempat poin persen menjadi 2% melalui putusan yang akan diambil pada 22 Januari mendatang, menurut tujuh dari delapan ekonom yang disurvei Bloomberg News. Kementerian keuangan kemarin menurunkan perkiraan pertumbuhan untuk kedua kalinya dalam sebulan menjadi 3,1% dari sebelumnya 4%.
Yingluck membubarkan parlemen pada Desember tahun lalu dan menghadapi berminggu-minggu aksi protes untuk mendongkel kepemimpinannya . Aksi itu telah mengganggu perekonomian dan nilai tukar. Setiap penundaan pembentukan pemerintahan baru akan mengganggu arus investasi yang akan masuk ke negara itu.
“Kebijakan moneter perlu mendukung perekonomian karena dari sisi fiskal tengah lumpuh saat ini,” ujar Kampon Adireksombat, ekonom senior pada Tisco Securities Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (17/1/2014).
Dia menambahkan Thailand perlu menyelesaikan persoalan politik, karena tingkat suku bunga tidak akan menghentikan aksi protes maupun mendorong pertumbuhan.