Bisnis.com, JERUSALEM - Ariel Sharon, mantan Perdana Menteri Israel yang terkenal karena keganasannya dalam memerangi Arab dengan keputusannya mengevakuasi pemukiman pendudukan dan tentara dari jalur Gaza, akhirnya meninggal dunia, Sabtu (11/1/2014).
Sharon, yang telah koma sejak menderita stroke pada Januari 2006, meninggal karena organ multiple di Chaim Sheba Medical Center, Tel Aviv. Menurut pernyataan resmi pemerintah, jenazahnya akan dimakamkan Senin (13/1/2014) di pemakaman keluarga yang terletak di sebelah Selatan Israel.
Dikagumi sebagai Ahli Strategi Militer walaupun dibenci dan dimusuhi oleh Arab, pria dengan julukan “bulldozer” ini meninggalkan warisan kontroversi dan mematikan yakni perang yang dimulai sejak awal berdirinya bangsa.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama megucapkan ikut berbelasungkawa kepada keluarga Sharon dan negaranya, dengan menyebut mantan Perdana Menteri itu merupakan seorang pemimpin yang mendedikasikan hidupnya untuk Negara Israel.
“Kami menegaskan kembali komitmen tak tergoyahkan untuk keamanan Israel dan apresiasi kami untuk menjaga persahabatan antar kedua negara kita,” ujar Obama dalam sebuah pernyataan, Minggu (12/1/2014).
Wakil Presiden Joe Biden juga dalam sebuah pernyataan mengatakan dia akan memimpin delegasi AS mengikuti upacara pemakaman Sharon.
