Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Padi Pandanwangi Cianjur Diproyeksi Turun 10%

Asosiasi Pandanwangi Cianjur Jawa Barat memproyeksikan produksi padi pandanwangi di kawasan ini pada 2014 turun 10% yang dipicu anomali cuaca belakangan ini.

Bisnis.com, BANDUNG—Asosiasi Pandanwangi Cianjur Jawa Barat memproyeksikan produksi padi pandanwangi di kawasan ini pada 2014 turun 10% yang dipicu anomali cuaca belakangan ini.

Wakil Ketua Asosiasi Pandanwangi Cianjur Pepen Jaenudin mengatakan produksi padi pandanwangi berpotensi turun 10% dibandingkan 2013 akibat anomali cuaca yang tidak terkendali di lima sentra produksi antara lain Cugenang, Cibeber, Warung Kondang, Gekbrong, dan Cianjur.

“Produksi padi pandanwangi akhir tahun 2013 mencapai 1.050 ton yang didapat dari beberapa sentra produksi yang rata-rata satu wilayah menghasilkan 200 ton per musim,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (9/1/2014).

Dia menyebutkan saat ini harga gabah kering panen (GKP) padi pandanwangi di tingkat petani di kisaran Rp5.000-Rp5.500 per kilogram dengan 1 hektare lahan sawah bisa berproduksi 7-8 ton.

Adapun untuk ekspor, Pepen mengaku berpotensi sangat besar karena pasar pandanwangi menengah ke atas. Namun, yang perlu dikhawatirkan yakni oplosan pandan wangi dengan beras jenis biasa.

 “Ada beberapa perusahaan yang memang ekspor pandanwangi ke luar negeri. Namun, setelah dicek beras yang diekspor itu bukan varietas pandanwangi, tetapi beras varietas biasa,” katanya.

Pepen menjamin beras pandanwangi yang dijualnya sama sekali tidak dicampur dengan beras kualitas rendah.

Dia meminta pemerintah melakukan pengawasan terhadap penipuan beras pandanwangi yang dipasarkan di luar negeri.

“Pemerintah juga diharapkan memproteksi varietas pandanwangi ini untuk menjaganya dari praktik oplosan.”

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat menilai varietas pandanwangi tidak lagi berkarakter komersial.

Ketua Harian HKTI Jabar Entang Sastraatmadja mengemukakan tuntutan produktivitas padi saat ini semakin tinggi, dalam satu tahun biasanya petani memproduksi padi sebanyak tiga kali, sementara pandanwangi hanya dua kali setahun.

"Sangat jauh jika dibandingkan dengan varietas pandanwangi yang hanya diproduksi sebayak dua kali dalam satu tahun. Membuat sebagian petani mengalihkan jenis varietas padi ke yang baru," katanya.

Meski demikian, Entang tidak mempungkiri varietas pandanwangi merupakan salah satu varietas unggu karena kualitasnya dinilai sangat baik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper