Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lampung Ekspor Kakao 2.055 Ton pada Desember 2013

Provinsi Lampung mengekspor kakao ke berbagai negara tujuan sebanyak 2.055 ton senilai US$5,5 juta pada Desember 2013.
Biji Kakao/Antara
Biji Kakao/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi Lampung mengekspor kakao ke berbagai negara tujuan sebanyak 2.055 ton senilai US$5,5 juta pada Desember 2013.

"Ekspor kakao cukup tinggi pada periode itu," kata Choiria Pandarita, Kepala Dinas Koperindag Lampung, Selasa (7/1).

Dia menyebutkan saat ini produksi kakao petani terus meningkat seiring harga jualnya yang cukup tinggi.

Kakao, menurut dia, merupakan salah satu ekspor andalan sektor perkebunan di daerah ini selain kopi, lada, karet, dan sawit.

Sementara itu, produksi kakao petani Lampung Timur terus meningkat, seiring harga jual kakao yang tinggi dalam 3 pekan terakhir, sehingga petani giat memaksimalkan perawatan tanaman kakao di daerah itu.

"Para petani di wilayah kami berupaya memaksimalkan perawatan guna meningkatkan produksi kakao agar lebih baik dari bulan lalu," kata M. Ikhwani, petani kakao di Desa Tulung Pasik, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur.

Menurutnya, hasil panen kakao mengalami kenaikan cukup signifikan dalam bulan ini, hal tersebut didukung curah hujan yang mencukupi.

"Jika bulan lalu kebun kakao kami hanya bisa menghasilkan 0,5 kuintal per hektare dalam sekali panen. Jika sebelumnya menghasilkan 15 kuintal lebih per hektare per bulan, bulan ini panen meningkat hingga mencapai 35 kuintal per hektare," katanya.

Dengan peningkatan produksi tersebut, jelas berpengaruh terhadap pendapatan para petani, apalagi harga kakao saat ini cukup tinggi di mana harga di tingkat petani mencapai Rp19.000 per kilogramdan harga di tingkat agen pengumpul sudah mencapai Rp24.000 per kg.

Untuk meningkatkan produksi kakao, para petani di daerahnya berupaya memberikan perlakuan dan perawatan secara intensif pada tanaman mereka.

Dinas Perkebunan dan Kehutanan Lampung Timur menyebutkan luas areal perkebunan kakao di kabupaten tersebut mencapai 9.585,75 hektare dengan produksi 5.828.203 ton per tahun. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper