Bisnis.com, PEKANBARU - Kalangan pengusaha belum siap menghadapi dampak penaikan harga gas Elpiji ukuran 12 kg per 1 Januari 2014.
Pelaku usaha berharap pemberlakuan kenaikan harga elpiji itu dilakukan secara bertahap.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau Helfried Sitompul mengatakan penaikan harga elpiji nonsubsidi tersebut akan langsung berdampak pada pengusaha kalangan menengah ke bawah.
“Kami tidak sangup jika harus menanggung penaikan harga elpiji secara tiba-tiba seperti ini, harus ada rencana ke depan yang jelas. Jika harus dinaikkan, kami minta agar dilakukan secara bertahap,” kata Helfried kepada Bisnis, Senin (6/1/2014).
Dia berpendapat pemerintah harus bisa melihat kondisi pasar setiap membuat kebijakan. Penaikan elpiji tersebut akan berdampak domino pada biaya produksi tetapi, pengusaha tidak bisa serta merta menaikkan harga jual produk.
Jika tidak disikapi secara tepat, lanjutnya, penaikan tersebut bisa mengurangi daya saing pengusaha kecil di daerah. Pelaku usaha hanya akan menyesuaikan ukuran atau standar produk untuk menjaga biaya produksi tetap stabil. Penaikan harga jual merupakan langkah terakhir yang akan ditempuh.
Pemberlakuan penaikan harga gas elpiji secara bertahap selama beberapa bulan bisa menjadi win-win solution bagi pemerintah maupun dunia usaha. Alasannya, pelaku usaha saat ini masih fokus pada masalah dampak pelemahan nilai tukar rupiah dan upah buruh yang terus naik.