Bisnis.com, BRUSSELS - Dana senilai €120 miliar atau setara dengan US$163 miliar yang digunakan dengan tujuan memacu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja rupanya hanya berdampak sedikit dalam mengurangi jumlah pengangguran di zona euro.
Menurut survey Bloomberg News, angka rata-rata tengah jumlah pencari lapangan kerja di zona euro saat ini tertahan dekat dengan rekor pengangguran pada November sebesar 12,1%.
Sebagian analis melihat hal tersebut terjadi karena tingkat inflasi tertahan pada level terendah dalam 4 tahun yang didahului oleh kejutan penurunan suku bunga acuan sebulan sebelumnya oleh Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB).
Pada Desember, para pemimpin Uni Eropa menyatakan bahwa mereka akan berjuang menciptakan lapangan kerja. Pengumuman tersebut dilakukan 18 bulan setelah mereka meluncurkan program Compact for Growth and Jobs, guna mengurangi angka pengangguran yang dirasa sangat tinggi.
Negara-negara zona euro mengandalkan dukungan ECB yang pada pekan ini kembali berjanji untuk tetap mengakomodasi kebijakan dalam mengurangi jumlah pengangguran selama bank sentral masih diperlukan.
“Pengangguran melambung tinggi ditengah pemulihan yang lamban,” ujar Tobias Blattner, Ekonom Senior Bank of America Merrill Lynch di London, Senin (6/1/2014). Menurutnya, dengan sisa pertumbuhan kredit yang sedikit dan kenaikan harga di sebagian besar kawasan euro, maka peningkatan inflasi tidak akan tercapai.