Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman menyampaikan testimoninya tentang banyaknya pelajaran yang diwariskan almarhum KH Abdurrahman Wahid kepada dirinya, yang sempat menjadi ajudan kala Gus Dur menduduki kursi Presiden RI.
"Cara beliau memimpin, lewat kejujurannya, lewat keberaniannya, segala yang ditampilkan mencontoh Nabi Muhammad SAW. Itu menjadi pesan bahwa apapun profesi kita, marilah mengikuti suri tauladan Nabi Muhammad," katanya dalam acara haul keempat Gus Dur di kediaman almarhum, Ciganjur, Sabtu (29/12/2013) malam.
Haul adalah peringatan hari wafat seseorang yang diadakan setahun sekali (biasanya disertai dengan doa untuk arwah yang bersangkutan).
Sutarman bercerita kala akhirnya Gus Dur dimakzulkan oleh MPR pada 23 Juli 2001 silam, ia pernah berpesan bahwa semoga itu menjadi kali terakhir seorang Presiden Indonesia diberhentikan sebelum masa akhir jabatannya.
"Beliau berkata, mudah-mudahan ini terakhir kali bangsa ini memberhentikan presiden, jangan sampai ada presiden berhenti di tengah jalan lagi. Dari situ saya menyimpulkan bahwa Presiden yang terpilih dalam Pemilu haruslah kita dukung secara bersama untuk berbuat demi mewujudkan kesejahteraan bangsa," katanya.
"Kalaupun ada kritik dan tidak puas tentu wajar, tetapi hukumannya bukan memberhentikan, cukup tidak dipilih lagi di kesempatan berikutnya," ujar Sutarman.
Sutarman merupakan satu dari tiga tokoh yang berkesempatan menyampaikan testimoninya tentang mendiang dalam acara haul keempat Gus Dur yang bertemakan Membangun Keikhlasan Bangsa.
Tokoh lain yang berkesempatan memberi testimoni adalah Ketua Dewan Kehormatan Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Haul keempat Gus Dur dihadiri pula sejumlah tokoh politik dan wakil pemerintahan seperti mantan Ketua DPR RI Akbar Tandjung, mantan Menteri Agama KH Tolchah Hasan, Wakil Menteri Agama Nassarudin Umar, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kirsten Baure dan Anggota DPR RI Romahurmuziy.
Selain itu hadir pula sejumlah ulama dan rohaniawan seperti rohaniawan Katolik Franz Magnis Suseno, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, mantan Ketum PBNU Hasyim Muzadi, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Azyiziyah Denanyar Jombang KH Aziz Masyhuri dan Pengurus Ponper Asshiddiqiyah Jakarta KH Noer Muhammad Iskandar. (Antara)