Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadiri Haul Gus Dur, Begini Kesan Menteri Desa Terhadap Sosok Almarhum

Salah satu tokoh yang menyempatkan diri untuk menghadiri Haul Gus Dur adalah Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo. Eko menjelaskan bahwa dirinya menghadiri haul karena Gus Dur merupakan tokoh besar dan banyak pihak yang kagum terhadap tokoh tersebut.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo di acara Konbes XVI Fatayat NU di Ambon. /Kemendes
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo di acara Konbes XVI Fatayat NU di Ambon. /Kemendes

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak pihak yang memiliki kesan mendalam terhadap almarhum Abudrrahman Wahid alias Gus Dur dan termotivasi untuk menghadiri haul Presiden Indonesia keempat tersebut.

Salah satu tokoh yang menyempatkan diri untuk menghadiri haul Gus Dur adalah Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo. Melalui pesan singkat, Eko menjelaskan bahwa dirinya menghadiri haul karena Gus Dur merupakan tokoh besar dan banyak pihak yang kagum terhadap tokoh tersebut.

"Gus Dur bapak Bangsa. Gus Dur adalah orang yang peduli terhadap pluralisme, antidiskriminasi, mengangkat sisi kemanusiaan," ujarnya, Senin (17/12).

Eko mengatakan ajaran dan semangat pluralisme yang diajarkan Gus Dur masih sangat relevan diterapkan untuk mencapai prestasi tersebut. Bahkan menurutnya, ajaran Gus Dur tersebut adalah kunci bagi keberhasilan peningkatan kesejahteraan dan ekonomi Indonesia.

"Karena kunci dari keberhasilan Indonesia untuk menjadi negara maju seperti yang diprediksi survei dari negara lain adalah menjaga kesatuan dan persatuan. Nah Gus Dur, yang diajarkan dengan nilai-nilai pluralisme itu penting," ujarnya.

Sebelumnya, terkait upaya mencapai prestasi Indonesia menjadi negara dengan ekonomi nomor 4 dunia tersebut ia mengatakan, harus diimbangi dengan pengurangan angka kemiskinan. Salah satu upaya mengantisipasi hal tersebut, adalah melalui program dana desa.

"Kalau kita tidak perhatian desa, maka akan terjadi kesenjangan. Ini akan menimbulkan gejolak sosial. Maka prediksi pengamat yang mengatakan Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor 4 dunia tidak akan tercapai," ujarnya.

Adapun total dana desa sejak 2015-2018 yang disalurkan sebesar Rp 187 triliun. Dana desa yang disalurkan setiap tahun meningkat, yakni pada 2015 sebesar Rp20 triliun; 2016 sebesar Rp46,9 triliun; 2017 Rp60 triliun; 2018 Rp60 triliun. Tahun depan, lanjutnya, dana desa kembali meningkat yakni Rp70 triliun.

"Kalau untuk penyerapan dana desa pada 2018 tahap satu, tahap dua sudah 100 persen. Kalau tahap ke tiga, penyaluran ke kabupaten sudah seratus persen. Sampai desa baru sekitar 80-an persen," ungkap Eko.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper