Bisnis.com, JAKARTA – Banyaknya gosip yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, membuat Keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk pengacara.
"Banyak yang sekarang terjadi berdasarkan gosip. Tak bisa dipertanggungjawabkan. Saya tak bicara nama. Itu [nama] saya bantah," ujar Juru Bicara Presiden Julian A. Pasha di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta hari ini, Kamis (19/12/2013).
Menurut Julian, apabila keluarga Presiden menunjuk seseorang atau tim untuk menjadi pengacara, itu merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dipersoalkan.
"Di negara lain pun, presiden menunjuk seorang lawyer untuk menjadi pengacara keluarga. Jadi di sini gak ada yang unusual. Itu lazim," ujar Julian.
Julian menegaskan penunjukkan pengacara sebagai keluarga Presiden tidak ada kaitannya dengan disebut-sebutnya nama Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), anak Presiden SBY, dalam kasus dugaan korupsi Wisma Atlet Hambalang, Jawa Barat.
"Tidak. Tidak [tidak ada kaitannya dengan Ibas]. Justru ini agar tak ada, kemudian berkembang fitnah yang sifatnya tak berdasarkan fakta dan kebenaran," katanya.
Kemarin, Presiden berbagi pengalaman selama 9 tahun memimpin negeri banyak menerima kritikan, kecaman, hujatan, bahkan cemoohan dari berbagai kalangan yang tidak setuju dengan berbagai kebijakannya. Jumlahnya mencapai ribuan bahkan puluhan ribu.
"Kecaman, hujatan, cemooh, itu hak setiap orang. Wajar jika ada pendapat negatif. Saya menyadari sebagai pemimpin, kadang dikecam kadang dipuji. Hanya satu yang saya sulit menerima, yaitu fitnah," katanya.
Fitnah, ujar SBY, merupakan kabar buruk yang tidak berdasarkan fakta. Fitnah, lanjutnya, lebih kejam dari pada pembunuhan.
"Kalau saudara difitnah, bapak sendiri, ibu sendiri difitnah, tentu sulit secara batiniah menerimanya. Oleh karena itu, mari kita jauhkan negeri kita ini dari fitnah. Jangan jadi lautan fitnah, namun jadi lautan kebenaran," katanya.