Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Iklan Jateng Mentok 3%

Pertumbuhan iklan di wilayah Jawa Tengah tertekan, diperkirakan hanya mencapai 3% karena imbas instabilitas ekonomi global

Bisnis.com, SEMARANG - Pertumbuhan iklan di wilayah Jawa Tengah tertekan, diperkirakan hanya mencapai 3% karena imbas instabilitas ekonomi global.

Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) Jawa Tengah Bandaka Loekita menuturkan target pertumbuhan iklan di Jateng tahun ini hanya 5% dan akan tercapai 3% hingga akhir tahun ini.

"Dipastikan tidak tercapai 5% karena hingga awal Desember pertumbuhan iklan baru mencapai 2,5%. Sangatlah jauh dari harapan, karena iklan terimbas dampak ekonomi global," ujarnya, Rabu (11/12/2013).

Penurunan tersebut terjadi untuk semua jenis iklan seperti iklan di media cetak, outdoor, iklan digital hingga promo melalui media televisi. Apalagi, sejumlah klien mulai mengurangi biaya iklan sebagai dampak krisis ekonomi global.

"Selain krisis ekonomi sejumlah klien juga mulai tertarik beriklan di media digital karena sifatnya yang lebih praktis dan cenderung low budget," lanjutnya.

Sementara target pendapatan pajak reklame di Kota Semarang sepanjang 2013 senilai Rp18 miliar dipastikan jauh dari harapan karena pemasukan masih di bawah Rp10 miliar.

Kepala Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame (PJPR) Kota Semarang, Adri Wibowo memastikan target itu sulit terealisasi karena terbentur Peraturan Perundang-undangan Nomor 28/2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah serta Peraturan Kementrian Pekerjaan Umum Nomor 20/2010.

UU 28/2009 tersebut menyatakan reklame yang berada di jalan daerah, provinsi dan nasional tidak dapat dipungut retribusi, sedangkan peraturan Kemen PU 20/2010 menyebutkan median jalan dilarang untuk kegiatan reklame.

"Penyesuaian daerah dengan aturan tersebut berdampak pada pengurangan titik potensi reklame yang bisa di pungut retribusi. Dari 1.500 titik menjadi hanya 919 sehingga target Rp18 miliar selama setahun akan sulit tercapai," katanya.

Dari sisi penataan, Ketua Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) Semarang Eko Budiharjo mengupayakan penataan baliho iklan sekaligus pendataan iklan yang habis masa tayangnya.

Penataan dilakukan khususnya di pusat kota atau persimpangan jalan.“Baliho iklan di Kota Semarang ibaratnya menjadi polusi visual sehingga perlu penataan khusus supaya nyaman dipandang mata.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper