Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY Bilang Normalisasi dengan Australia Setelah Kepercayaan Pulih

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan normalisasi hubungan bilateral Indonesia - Australia dapat dilakukan setelah keduanya memulihkan rasa saling percaya dan saling menghormati.
/JIBI
/JIBI

Bisnis.com, SURABAYA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan normalisasi hubungan bilateral Indonesia - Australia dapat dilakukan setelah keduanya memulihkan rasa saling percaya dan saling menghormati.

"Saya senang sesuai dengan laporan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pihak Australia memberikan penyesalan yang mendalam atas terjadinya insiden itu, kita senang mendengarnya tetapi biarlah mengalir dulu, sampai Indonesia yakin, sampai saya yakin bahwa ke depan tidak ada lagi masalah-masalah seperti itu dan kita bisa menjalin kerja sama yang baik,"  ujarnya dalam pernyataan pers di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Jumat (6/12/2013)

Presiden melanjutkan, "Satu hal memang Australia konsekuen, menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI itu penting, namun apa yang terjadi itu bagaimanapun harus kita beresi dulu sampai selesai, sampai tuntas kemudian siap untuk laksanakan normalisasi hubungan bilateral kedua negara."

Menurutnya, penyadapan terhadap pejabat negara sahabat apalagi kepada kepala negara merupakan sebuah tindakan yang menunjukkan ketidakpercayaan dan ketidakhormatan dalam menjalin hubungan yang harmonis.

"Saya katakan kalau ingin ada normalisasi, maka harus ada enam langkah yang harus ditempuh secara bersama dan itu bagi kita prinsip, kita tidak bisa maju tanpa adanya yang disebut saling menghormati mutual respect, saling percaya mempercayai,  mutual trust. Menyadap pembicaraan kepala negara sahabatnya berarti tidak memiliki 'trust' (kepercayaan) dan juga respect (penghormatan)," tandasnya.

Presiden menegaskan bahwa  dirinya menganggap penyadapan tersebut merupakan sesuatu yang serius yang harus diselesaikan.

"Sikap saya jelas dan tegas, (penyadapan) itu sesuatu yang serius dan kita tidak bisa anggap itu berlaku atau berlangsung begitu saja," jelas SBY. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswires
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper