Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Riau Sulit Tembus 8%

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau tahun ini diperkirakan sulit menyentuh 8% seiring dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak dan perlambatan harga komoditas.

Bisnis.com, PEKANBARU — Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau tahun ini diperkirakan sulit menyentuh 8% seiring dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak dan perlambatan harga komoditas.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau Mahdi Muhammad mengatakan pertumbuhan ekonomi Riau mengalami perlambatan sejak kuartal III/2013.“Tahun ini sulit 8%, mungkin sekitar 7% karena ada faktor kenaikan harga BBM dan perlambatan harga komoditi, terutama CPO,” ujarnya, Rabu (4/12/2013).

Kondisi perekonomian Riau pada kuartal III/2013 secara umum menunjukkan hal yang kurang menggembirakan karena merupakan yang terendah selama beberapa tahun terakhir.

Hal ini disebabkan oleh menurunnya kinerja sektor perdagangan, serta sejalan dengan melemahnya kinerja perekonomian nasional dan belum begitu pulihnya perekonomian global.

Pada kuartal I/2013, pertumbuhan ekonomi Riau (tanpa migas) mencapai 7,6% (yoy), pada kuartal II/2013 sebesar 7% (yoy), dan pada kuartal III/2013 melambat jadi hanya 4% (yoy).

Untuk diketahui tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Riau mencapai 7,82% (tanpa migas) dan berhasil mengungguli nasional yang pertumbuhannya hanya 6,8%.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau Irwan Zubir menambahkan tahun lalu, Riau menjadi perekonomian terbesar di Sumatra dan berada di urutan kelima terbesar di Indonesia.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau pada 2012 tercatat sebesar Rp469,07 triliun, sedangkan PDB Indonesia mencapai Rp6.731,5 triliun.

Irwan mengatakan perkembangan ekonomi Riau ditinjau dari sisi penggunaan, ditopang oleh permintaan domestik terutama konsumsi.

Ia memperkirakan hal ini dipengaruhi oleh pelaksanaan pilkada yang secara langsung maupun tidak langsung, mendorong kenaikan belanja masyarakat.

“Tapi untuk tahun ini, pertumbuhan ekonomi Riau diperkirakan tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya, mengingat semakin meningkatnya tantangan baik dari eksternal maupun internal,” ujar Irwan.

Sementara untuk 2014, Mahdi mengatakan pertumbuhan ekonomi Riau rasanya masih sulit menyentuh 8% dan bahkan ada kemungkinan lebih rendah dari tahun ini, kecuali harga komoditas cepat pulih.

“Dan secara nasional, tahun depan perekonomian juga diprediksi akan lebih rendah dari tahun ini,” ujarnya.

Data persentase PDRB terhadap PDB (harga berlaku)

                         2011                2012

DKI Jakarta    16,1%              16,4%

Jawa Timur      14,5%              14,9%

Jawa Barat      14,6%              14%

Jawa Tengah   8,4%                8,3%

Riau                 6,1%                7%

Sumber: BI Provinsi Riau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper