Bisnis.com, SEMARANG - Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah 2013 diperkirakan melambat dipengaruhi pelambatan ekspor khususnya tekstil dan produk tekstil (TPT).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Sutikno menyatakan gejolak ekonomi global memberi dampak perekonomian Jateng dengan bukti pelambatan pertumbuhan ekonomi triwulan III hanya 5,9% sementara tahun lalu 6,3%.
"Penyebabnya sektor eksternal khususnya ekspor yang melambat sejalan dengan ekonomi global yang belum mengalami perbaikan signifikan," ujarnya dalam pertemuan perbankan Jateng-DIY, Rabu (4/12/2013).
Sesuai data BPS Jateng, produk tekstil dan barang tekstil menjadi komoditas penyumbang nilai ekspor terbesar periode Januari-September 2013 mencapai US$1,447 juta lebih tinggi dari periode tahun lalu hanya US$1,296 juta.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng Petrus Edison Ambarura berharap pelambatan ekonomi nasional dan lokal bisa disikapi positif pengusaha terutama eksportir untuk menggenjot pengiriman.
Menurut dia, produk ekspor Jateng yang potensial seperti tekstil, garmen, produk kayu dan mineral diharapkan kinerjanya lancar sehingga volume produksi bertambah untuk pasar luar negeri.
"Selama ini penyumbang ekspor dominan masih dari TPT dan furnitur sehingga kedua komoditas ini akan mendapat perhatian dan dorongan semakin maju dalam perdagangan luar negeri," katanya.