Bisnis.com, SEMARANG – Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta pada akhir 2013 diperkirakan melonjak 7% melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah pusat.
PT Pertamina Jateng dan DIY saat ini tengah menyiapkan pengajuan permintaan pasokan BBM solar dari provinsi lain sebagai upaya menjaga ketersediaan solar seiring potensi peningkatan permintaan.
GM Marketing Operation Pertamina Region IV Jateng dan DIY Subagjo Hari Moeljanto menyampaikan jumlah konsumsi solar hingga Oktober mencapai 1.537.126 KL melebihi 3% dari kuota yang ditetapkan APBN Perubahan 2013 sebesar 1.491.869 KL.
"Yang jelas solar kita sudah over kuota, tapi kami berusaha menjaga agar pasokannya tetap aman," ujarnya, Selasa (3/12/2013).
Dari konsumsi BBM solar itu, diperkirakan hingga akhir bulan ini penyalurannya bisa mencapai 107%, sebanyak 1.917.466 KL dari total kuota solar tahun anggaran 2013 sebesar 1.791.224 KL.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan Pertamina pusat, termasuk dengan pemerintah selaku pihak yang menetapkan kuota, untuk mengantisipasi kekurangan solar. Apalagi, permintaan BBM bersubsidi pada akhir tahun dipastikan meningkat saat libur Natal dan tahun Baru.
"Kami bahas dengan tim pusat kaitannya dengan kebijakan. Secara keseluruhan, di tempat lain ada yang kuotanya lebih. Nanti (bisa) diambilkan dari situ, dari luar Jateng-DIY," ujarnya.
Marketing and External Relations Pertamina Jateng dan DIY Robert MV menuturkan strategi untuk mengerem laju konsumsi solar dilakukan Pertamina melalui anjuran penggunaan BBM nonsubsidi terutama bagi kalangan menengah atas.
"Sudah ada aturan untuk kendaraan dinas beralih menggunakan Pertamax, terutama untuk kendaraan-kendaraan industri yang bekerja di jasa konstruksi dialihkan ke solar nonsubsidi," sambungnya.
Sementara konsumsi premium hingga Oktober 2013 telah mencapai 2.650.425 KL, 97% dari kuota bulan berjalan sebanyak 2.737.233 KL. Estimasi realisasi konsumsi premium hingga akhir tahun diperkirakan mencapai 98% dari total kuota 3.226.100 KL.