Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Karet Sumsel Diiimbau Pakai Bibit Resmi

Dinas Perkebunan Sumsel menghimbau petani karet menggunakan bibit resmi atau bersertifikasi untuk menjaga kualitas dan peningkatan produksi karet di provinsi itu.

Bisnis.com, PALEMBANG -- Dinas Perkebunan Sumsel menghimbau petani karet menggunakan bibit resmi atau bersertifikasi  untuk menjaga kualitas dan peningkatan produksi karet di provinsi itu.

Kepala Dinas Perkebunan Dumsel Fakhrurrozi mengatakan saat ini banyak beredar bibit karet mutu rendah dan tidak bersertifikasi.

"Banyak petani yang tertipu dalam memilih bibit karet. Kami sarankan petani untuk mendatangi balai pembibitan dahulu sebelum membeli bibit,"katanya, akhir pekan ini.

Menurutnya, harga bibit resmi yang ada di pasaran berkisar Rp7.200 sementara bibit yang mutu rendah harganya lebih murah.

Dari catatan yang dimiliki oleh pihaknya, produksi karet Sumsel berada di kisaran 1,1 Juta ton setiap bulannya.

Melalui penggunaan bibit berkualitas ini, pihaknya menargetkan angka peningkatan produksi sebesar 10% dari nilai sebelumnya.

"Tahun depan minimal harus meningkat 10% dibanding tahun ini,"katanya.

Meski begitu, Fakhrurrozi tidak menapik jika edukasi bagi masyarakat masih menjadi masalah.

Sebelumnya, Kepala Bidang Perencanaan Dinas Perkebunan Sumsel Dian Eka mengatakan, kebutuhan peremajaan kebun karet rakyat di Sumsel tergolong tinggi.

Dari 1,2 juta Ha kebun karet yang ada, sedikitnya ada  40.000 Ha kebun karet yang perlu diremajakan.

 Hal ini juga dibuktikan dengan banyaknya rakyat yang mengajukan permohonan untuk program peremajaan.

Meski begitu, dian mengakui jika alokasi APBD Sumsel terbatas sehingga tidak semua proposal petani dapat diterima.

"Memang yang mengajukan proposal peremajaan cukup banyak dan kami tidak bisa mengiyakan semuanya karena terbatas untuk 2.300 Ha tersebut," paparnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap agar program yang telah digelontorkan sejak beberapa tahun terakhir ini bisa menjadi pemicu untuk pihak lain, termasuk perusahaan swasta melalui program tanggung jawab sosial untuk membantu mendanai peremajaan kebun karet.

Tidak hanya kepada pihak swasta, pihaknya juga tidak lupa mengajak para petani secara inisiatif untuk berkelompok dan meremajakan kebun secara swadaya.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper