Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saatnya Sampah Plastik Didaur Ulang

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada 2012, jumlah sampah di 14 kota besar di Indonesia mencapai 1,9 juta meter kubik. Rincinannya, sampah yang bisa didaur ulang sebesar 14,49%.

Bisnis.com, JAKARTA- Sutan Bhatoegana resah dengan permasalahan sampah yang melanda negeri ini. Ketua Komisi VII DPR RI itu memiliki ambisi untuk memberikan solusi terbaik soal penanggulangan sampah. Dia mengaku punya kenalan pengusaha asal Jerman yang tengah mempromosikan mesin teknologi pengelola sampah.

"Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke Batam. Di sana saya melihat mesin yang dimiliki bank sampah keluaran Jerman yang berdampak baik terhadap ekonomi masyarakat sekitar. Mungkin nanti akan saya perkenalkan kepada Pak Menteri [Lingkungan Hidup]," katanya kepada Bisnis seusai talk show dan sosialisasi konvensi Rotterdam di Le Meridien, Jakarta, belum lama ini.

Bukan tanpa alasan, sejak adanya mesin pengelola sampah tersebut, warga Batam banyak yang mendapatkan keuntungan dari hasil pengumpulan sampah daur ulang. Bukan tidak mungkin juga, ungkap Sutan, mesin tersebut bisa diperbanyak untuk kota-kota lain.

Memang, sampah saat ini menjadi momok menakutkan bagi negara berkembang seperti Indonesia. Hampir setiap pemerintah daerah di beberapa kota tengah gencar untuk mengurangi dampak terburuk akibat gunungan sampah. Di Bandung misalnya, permasalahan ini termasuk perhatian utama yang harus segera dituntaskan. Salah satunya berupaya membersihkan Sungai Cikapundung yang menjadi muasal menumpuknya sampah di Kota Kembang tersebut.

Contoh lain, sungai Ciliwung yang saat ini pula menjadi sorotan beberapa pemerintah setempat. Kebijakan pemerintah Jakarta, Depok dan Bogor sebagai kawasan yang melintasi sungai tersebut kerap dilakukan dengan mengajak masyarakat membersihkan sebaran sampah.

Masalah sampah yang menjadi perhatian besar saat ini adalah sampah yang digolongkan nonorganik. Tentunya, sampah plastik yang disebut-sebut harus segera dibumi hanguskan. Wajar jika plastik yang digunakan untuk beragam kemasan produk industri menjadi titik perhatian semua kalangan.

Pasalnya, plastik tergolong sebagai sampah yang sulit membusuk atau tidak seperti sampah organik. Sampah plastik ini juga diklaim menjadi pemicu banjirnya kota. Maka tak heran jika kalangan aktivis lantang mengkampanyekan pengurangan plastik atau diet plastik.

Wacana diet plastik tersebut rupanya terdengar ke telinga Balthasar Kambuaya, selaku Menteri Lingkungan Hidup. Dia menegaskan jika semua pihak mulai dari masyarakat hingga industri harus sama-sama sadar akan bahayanya sampah plastik bagi lingkungan dan kelangsungan hidup manusia.

Balthasar mendorong agar semua industri khususnya yang menghasilkan produk kemasan plastik agar mengurangi pemakaian plastik. “Kami pastinya terus berusaha berkomunikasi dan mengimbau agar masyarakat selaku konsumen dan industri sadar diri bahwa pemakaian plastik harus mulai dikurangi,” paparnya.

Pihaknya mengklaim tengah melakukan riset untuk mengembangkan agar sampah industri bisa dijadikan sebagai bahan bakar. Hanya saja, wacana tersebut, paparnya, harus mendapat dukungan dari semua pihak. Jika impian tersebut terlaksana, Indonesia bakal seperti negara maju lain yang tidak terlalu mempersoalkan sampah.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada 2012, jumlah sampah di 14 kota besar di Indonesia mencapai 1,9 juta meter kubik. Rincinannya, sampah yang bisa didaur ulang sebesar 14,49%. Sampah terangkut ke tempat pembuangan sampah (TPA) 36,09%, sementara sampah yang tidak terangkut ke TPA dan tidak terkelola masing-masing sebesar 7,85% dan 41,57%.

Adapun, jumlah sampah plastik pada 2013 sebanyak 53% dari jumlah sampah yang ada. Sayang, pihak KLH tidak bisa merinci secara detail dengan alasan setiap Pemerintah Daerah tidak memberikan data yang rapi untuk sampah plastik.

Namun, di sisi lain, persoalan sampah memang tidak selamanya negatif. Bahkan jika punya daya kreatif dan jiwa bisnis, sampah bisa dijadikan sebagai mesin uang. Tak jarang sebagian masyarakat memanfaatkan peluang mendaur ulang sampah menjadi pundi-pundi rupiah. Bahkan, kini pihak korporasi pun terjun mengajak warga untuk menjadikan sampah sebagai lahan pendapatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper