Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angkatan Kerja di Kaltim Turun Jadi 1,76 Juta Orang

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Timur menyatakan penurunan jumlah angkatan kerja di provinsi ini disebabkan adanya upaya peralihan konsentrasi struktur ekonomi daerah, dari sektor pertambangan dan pengolahan ke pertanian.

Bisnis.com, SAMARINDA -  Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Timur menyatakan penurunan jumlah angkatan kerja di provinsi ini disebabkan adanya upaya peralihan konsentrasi struktur ekonomi daerah, dari sektor pertambangan dan pengolahan ke pertanian.

Sesuai data Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur (BPS Kaltim), jumlah angkatan kerja di wilayah ini pada Agustus 2013 mencapai 1.766.330 orang, atau turun 11.051 orang dibanding jumlah angkatan kerja Agustus 2012 yang mencapai 1.777.381 orang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim Ichwansyah mengatakan penurunan ini disebabkan adanya upaya peralihan konsentrasi struktur ekonomi Kaltim dari sektor pertambangan dan industri pengolahan ke pertanian.

Sektor pertanian, menurutnya, menyerap tenaga kerja hingga 28% lebih kendati hanya memberikan andil terhadap pendapatan domestik regional bruto (PDRB) sebesar 5,75%.

“Besarnya penyerapan tenaga kerja dari sektor pertanian ini menyebabkan turunnya angka pengangguran sekaligus jumlah angkatan kerja yang ada di Kaltim,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (6/11/2013).

Perkebunan kelapa sawit yang sedang dikembangkan melalui program satu juta hektare lahan sawit menjadi contoh mulai diarahkannya struktur ekonomi menuju sektor pertanian. Dalam perkebunan kelapa sawit, diperlukan banyak tenaga kerja untuk mengelola kebun seperti pemetikan buah sawit, pemupukan, hingga pengangkutan menuju pabrik.

Pembangunan beberapa infrastruktur pendukung agro industri, katanya, nantinya juga akan mendorong penyerapan tenaga kerja lebih besar lagi. “Ini akan memberikan dampak positif karena akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tukasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Kaltim Achmad Zaini mengatakan proporsi angkatan kerja terbesar masih didominasi oleh kelompok sektor jasa yang tercatat mencapai 50,30% dari jumlah angkatan kerja. “Kemudian disusul sektor pertanian 26,61% dan sektor manufaktur 23,09%. Yang menarik, penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri di Kaltim alami peningkatan cukup banyak jika dibanding tahun sebelumnya yaitu 16,36% menjadi 20,25%," katanya.

Berdasarkan data tersebut, jumlah angkatan kerja terbesar di Kaltim secara absolut berada di Samarinda yang mencapai 350 ribu orang. Sementara itu, Kabupaten Malinau tercatat sebagai wilayah tertinggi tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 75,38% dari angkatan kerjanya 36.631 orang. Adapun, Kota Bontang tercatat sebagai wilayah dengan tingkat pengangguran terbuka tertingg yang mencapai 11,9% dari angkatan kerjanya 72.218 orang.

Zaini menambahkan jumlah penduduk yang bekerja di Kaltim hingga Agustus 2013 sebanyak 1.624.272 orang atau meningkat 5.154 orang apabila dibandingkan dengan Agustus 2012 yang mencapai 1.619.118 orang.

Dari data ini juga menunjukkan penurunan jumlah pengangguran di Kaltim pada Agustus 2013 sebanyak 16.205 orang menjadi 142.058 orang dibandingkan pada Agustus 2012 yang tercatat 158.263 orang. Tingkat pengangguran terbuka pada periode yang sama juga mengalami penurunan menjadi 8,04% dari sebelumnya sebesar 8,9%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper