Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Sulsel September Naik 35,96%, Didominasi Nikel & Kakao

Nilai ekspor Sulawesi Selatan pada September 2013 mencapai US$156,10 juta atau meningkat 25,96% dibandingkan posisi Agustus.

Bisnis.com, MAKASSAR - Nilai ekspor Sulawesi Selatan pada September 2013 mencapai US$156,10 juta atau meningkat 25,96% dibandingkan posisi Agustus.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel menunjukkan dalam 9 bulan pertama tahun ini ekspor mencapai US$1,18 miliar atau naik 16,34% (year on year) jika dibandingkan dengan periode yang sama 2012.

Namun, bila dibandingkan dengan posisi September 2012 maka nilai ekspor kali ini mengalami penurunan 3,14%.

Ekspor masih didominasi penjualan nikel yang mencapai US$81,45 juta selama September, sedangkan secara kumulatif tahun ini mencapai US$721,12 juta, naik 20,79% (yoy).

Posisi kedua adalah kakao/coklat dengan nilai US$31,62 juta dan secara kumulatif mencapai US$171,14 juta (33,47%). Adapun ekspor ikan dan udang sebesar US$10,17 juta, kumulatif US$72,22 juta (-3,99%).

Negara tujuan ekspor utama Sulsel pada September adalah Jepang dengan nilai US$87,92 juta, disusul Malaysia (US$23,65 juta), China (US$11,69), Amerika Serikat (US$7,46 juta), dan Bangladesh (US$4,54 juta).

Untuk periode Januari-September ekspor ke Jepang mencapai US$776,27 juta, Malaysia (US$84,25 juta), China (US$65,57 juta), AS (US$58,36 juta), dan Singapura (US$32,41 juta).

Neraca Perdagangan Surplus

"Apabila dibandingkan impor periode kumulatif yang mencapai US$1.152,35 juta, Sulsel masih mencatatkan surplus perdagangan US$36,49 juta," kata Kepala BPS Sulsel Nursam Salam, Jumat (1/11/2013).

Impor tahun ini didominasi oleh kelompok kapal terbang dan komponennya yang mencapai US$520,51 juta. Hal itu sejalan dengan masuknya satu skadron pesawat tempur Sukhoi dari Rusia yang ditempatkan di Makassar.

Sementara itu impor bahan bakar mineral mencapai US$236,29 juta atau turun 39,34% dibandingkan dengan periode yang sama 2012.

Impor gandum-ganduman pada periode tahun berjalan mencapai US$123,49 juta atau turun 29,12%. Adapun nilai impor mesin-mesin/pesawat mekanik mencapai US$115,32 juta, turun 37,67%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper