Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komisi Eropa Curigai Cinderamata KTT G20 dari Rusia

Komisi Eropa memeriksa cinderamata dan gadget yang diberikan oleh Rusia sebagai tuan rumah KTT G20 bulan lalu, untuk mengetahui apakah membawa ancaman keamanan.

Bisnis.com, BRUSSELS--Komisi Eropa tengah memeriksa cinderamata dan gadget yang diberikan oleh Rusia sebagai tuan rumah KTT G20 bulan lalu, untuk mengetahui apakah cinderamata itu membawa ancaman keamanan.

Di tengah munculnya berbagai pengungkapan baru yang memicu keprihatinan mengenai meluasnya pengintaian oleh kawan maupun lawan, laporan terakhir menyebutkan bahwa Rusia berusaha mengakali delegasi G20 menggunakan perangkat untuk mendapat informasi sensitif.

Ditanya mengenai pemberian pengisi baterai telepon dan perangkat USB, juru bicara Komisi Frederic Vincent mengatakan pihak berwenang masih mempelajari hal tersebut.

"Temuan kami sampai saat ini berdasar analisa perangkat keras dan lunak, tidak ada ancaman keamanan yang serius," kata Vincent, Rabu (30/10/2013).

Meski demikian, menurutnya, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa cinderamata itu (akan terbukti) benar-benar bersih. "Pemeriksaan masih terus dilakukan. Sebagai aturan umum, pejabat UE saat bepergian disarankan tidak menggunakan material luar," ujarnya.

Setelah laporan sebelumnya mengenai pengintaian oleh AS, yang didasarkan pada dokumen dari bekas pegawai kontrak intelijen Edward Snowden, skandal mata-mata semakin membesar tak terkendali, bahkan sekutu dekat seperti Washington dan Brussel pun saling tuding.

Pekan lalu dilaporkan bahwa Badan Keamanan Nasional AS (NSA) menyadap pembicaraan telepon Kanselir Jerman Angela Merkel selama bertahun-tahun.

Komisioner Peradilan UE Viviane Reding mengatakan Selasa, bahwa "teman dan rekan tidak saling memata-matai" dan memperingatkan Washington untuk memulihkan kepercayaan jika ingin negosiasi perdagangan bebas transatlantik mendapatkan hasil.

Sebagai balasannya, James Clapper, direktur intelijen AS mengatakan "doktrin dasar" dari badan intelijen adalah mencoba mempelajari niat pemimpin dari negara asing.

Sejauh ini, Rusia tidak terlibat langsung namun Moskow maupun Beijing di masa lalu dituding selalu memata-matai Barat.

Presiden Rusia Vladimir Putin adalah mantan agen KGB, badan intelijen yang disegani, serta memimpin badan intelijen penggantinya setelah era-Soviet, FSB.

Di Moskwa, juru bicara Kremlin mengesampingkan isu tersebut dan menyebutnya sebagai pengalih perhatian.

"Tidak diragukan lagi, ini hanyalah usaha untuk mengalihkan perhatian dari masalah sesungguhnya antara Washington dan Eropa ke masalah yang tidak ada, isu sementara," kata jurubicara Kremlin Dmitri Peskov kepada kantor berita Ria Novosti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor :
Sumber : Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper