Bisnis.com, PADANG - Provinsi Sumatra Barat belum mampu memenuhi sendiri kebutuhan susu dan kedelai, kendati ketersediaan pangan di Sumbar masih aman.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam ekspos di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II menjelaskan kondisi pangan Sumbar aman dan terkendali. Ketersediaan pangan jauh melebihi kebutuhan harian masyarakat.
"Saat ini ketersediaan pangan Sumbar sangat mencukupi. Bahkan untuk beberapa komoditas, seperti beras, sayur, daging, ikan, dan buah. Malah Sumbar mengisi kebutuhan pangan provinsi tetangga," kata Irwan di VIP Room Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang, Senin (28/10/2013).
Dia mengatakan ketersediaan energi untuk dikonsumsi masyarakat Sumbar mencapai 5.408 kka per kapita per hari. Adapun kebutuhan dasar masyarakat hanya
2.200 kkal per kapita per hari. Begitu juga dengan ketersediaan protein yang mencapai 129,21 gram per kapita per hari, sedangkan kebutuhan dasar hanya 57
gram per kapita per hari.
"Sumbar memiliki cadangan pangan yang cukup," ujarnya.
Namun, gubernur mengungkapkan untuk komoditas susu dan kedelai masih didatangkan dari daerah lain dan dipenuhi dengan impor.
Data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar menyebutkan kebutuhan susu Sumbar mencapai 9.476 ton per tahun, tetapi ketersediaan hanya
1.518 ton per tahun. Begitu juga dengan kedelai, kebutuhan tahunan mencapai 18.769 ton, hanya bisa dipenuhi 1.185 ton.
Sementara itu untuk komoditi penting seperti beras, daging, ikan, telur, sayur, dan buah sudah surplus. Untuk beras, misalnya dari kebutuhan masyarakat sebesar 562.339 ton, ketersediaan mencapai 1.351.359 ton.
Begitu juga dengan ikan, dari kebutuhan 104.231 ton ketersediaan mencapai 333.496 ton. Untuk daging kebutuhan sebesar 35.169 ton dengan ketersedian mencapai 35.336 ton.
Irwan berjanji Pemprov Sumbar akan terus menjaga ketersediaan pangan tersebut. "Termasuk meningkatkan produksi komoditi yang kurang seperti
susu dan kedelai itu," katanya.
Selama kunjungan kerja di Sumbar, presiden juga akan menggeler rapat kabinet terbatas serta rapat koordinasi tentang ketahanan pangan dengan 14 gubernur se Indonesia.
"Agenda kunjungan kerja presiden ke Sumbar juga diisi dengan rapat kabinet terbatas, dan rakor tentang ketahanan pangan. Kabarnya ada 18 menteri dan pejabat tinggi negara serta 14 gubernur yang akan mengikuti rakor di Bukittinggi besok (Selasa, 29/10)," kata Sekda Sumbar Ali Asmar.