Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Inggris Dilanda Badai Terburuk Dalam 5 Tahun

Jutaan pekerja Inggris diminta untuk diam di rumah setelah badai terburuk dalam lima tahun memaksa kereta api di wilayah bagian selatan Inggris menghentikan layanan operasinya.
John Andhi Oktaveri
John Andhi Oktaveri - Bisnis.com 28 Oktober 2013  |  11:03 WIB
Inggris Dilanda Badai Terburuk Dalam 5 Tahun

Bisnis.com, JAKARTA - Jutaan pekerja Inggris diminta untuk diam di rumah setelah badai terburuk dalam lima tahun memaksa kereta api di wilayah bagian selatan Inggris menghentikan layanan operasinya.

Negara tersebut tengah bersiap menghadapi angin kencang dan bencana banjir yang disebabkan oleh hujan lebat setelah lembaga pemantau cuaca di negara itu, Met Office  mengingatkan kecepatan angin mencapai 129 kilometer per jam tadi malam. Sementara Departemen Lingkungan Hidup mendeteksi potensi banjir di 140 titik.

“Kami melihat makin banyak pohon yang tumbang atau kerusakan lainnya akibat angin kencang dan ada peluang banjir akan segera datang,” ujar Martin Young, kepala Badan Meteorologi Inggris sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (28/10/2013).

Badai tersebut, yang berasal dari kawasan Lautan Atlantik semakin kencang dan diiringi oleh hawa panas saat menuju Inggris, menurut badan pemantau cuaca tersebut.
Dampak badai itu juga dirasakan di Prancis, Belgia, dan Belanda yang warganya juga diingatkan atas kemungkinan angin kencang terutama di pantai Channel.

Seorang penjaga pantai melaporkan seorang anak berusia 14 tahun tersapu angin kencang di pantai selatan kemarin dan tidak diketahui nasibnya hingga malam. Namun demikian perdagangan di bursa London berjalan normal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kerajaan inggris badai

Sumber : Bloomberg

Editor : Sutarno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top