Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri Partai Demokrat Subur Budhisantoso mengklarifikasi isu penculikannya yang diduga dilakukan oleh aparat Badan Intelijen Negara (BIN) pada Jumat (18/10).
Subur menjelaskan bahwa isu penculikan atau penjemputan paksa yang selama ini berkembang di publik merupakan kesalahpahaman saja. Dia juga mengaku gusar dengan pemberitaan yang berkembang.
"Saya sudah telepon Marciano Norman (Kepala BIN) untuk menjelaskan isu ini. Saya gusar dengan adanya pemberitaan ini karena saya hanya ingin menikmati hidup, tanpa adanya gangguan," ujarnya ketika dijumpai di kediamannya di Jakarta, Senin (21/10).
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini membenarkan bahwa kehadirannya ke kantor BIN merupakan keputusannya sendiri tanpa adanya paksaan dari petugas BIN.
"Memang ada rencana pertemuan dengan kepala BIN untuk membicarakan suatu permasalahan penting".
Namun, Subur menolak untuk menjelaskan secara rinci mengenai persoalan yang akan dibicarakan dengan Marciano.
Subur tidak mengetahui apa motif dari penyebaran isu penculikannya ini kepada publik. Seperti diketahui, isu ini dilontarkan oleh Rahmad, salah satu pengurus ormas Perhimpunan Pemuda Indonesia (PPI) yang didirikan oleh mantan ketua umum PD Anas Urbaningrum.
"Saya tidak tahu apa maksud dan tujuannya," ucapnya ketika ditanya oleh wartawan mengenai apakah tujuan dilontarkannya isu ini adalah untuk menarik perhatian masyarakat kepada ormas PPI.
Terkait dengan isu penculikannya oleh petugas BIN, Subur tidak ingin mengaitkannya dengan upaya PPI untuk menjatuhkan PD.