Bisnis.com, LONDON - JPMorgan Chase & Co., bank terbesar AS, bersedia membayar US$100 juta untuk menyelesaikan klaim dari Commodity Futures Trading Commission yang menyatakan cabangnya di London, Inggris telah ceroboh dalam perdagangan derivatif.
Bloomberg melaporkan Kamis (17/10), CFTC mengumumkan dalam siaran persnya bahwa pembayaran itu menambah jumlah ganti rugi dari JPMorgan menjadi lebih dari US$1 miliar. Denda ini dilatarbelakangi oleh tindakan divisi investasi pada 29 Februari 2012.
Kepala Divisi Penindakan CFTC David Meister menyatakan para trader JPMorgan mencoba mempertahankan posisi mereka di kredit derivatif dengan melakukan volume swap (pertukaran) yang sangat besar secara bersamaan dan menghiraukan bahayanya.
JPMorgan sebelumnya sudah setuju membayar US$920 juta untuk menyelesaikan investigasi internal perdagangan di cabang AS dan Inggris. Biaya ini turut berkontribusi pada kerugian US$6,2 miliar yang mereka derita tahun lalu.
Namun, perdamaian itu tidak mengakhiri semua penyelidikan terhadap transaksi yang dilaksanakan oleh Bruno Iksil, trader JPMorgan yang menyebabkan seluruh perkara ini terjadi.
Iksil, dikenal sebagai London Whale, memunyai posisi yang sangat strategis untuk menggerakkan pasar sehingga dampak transaksi bermasalah yang dilakukannya sangat besar.
Menyangkut hal ini, juru bicara JPMorgan Joe Evangelisti mengatakan pihaknya tidak menyangkal maupun mengakui kesimpulan CFTC yang mengklaim adanya pelanggaran dalam berbagai transaksi Iksil. Namun, dia menuturkan ada beberapa fakta yang diungkapkan di putusan itu. (Bloomberg)