Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serikat Pekerja Metal Bekasi Tolak Jadi Penyebab Hengkang Perusahaan

Bisnis.com, BEKASI - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menepis tudingan aksi buruh menyebabkan 15 perusahaan di wilayah setempat hengkang."Ucapan Sekretaris Asosiasi Pengusaha Limbah Cikarang (APLC) yang menyebutkan

Bisnis.com, BEKASI - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menepis tudingan aksi buruh menyebabkan 15 perusahaan di wilayah setempat hengkang.

"Ucapan Sekretaris Asosiasi Pengusaha Limbah Cikarang (APLC) yang menyebutkan bahwa 15 perusahaan di Kabupaten Bekasi tutup akibat adanya aksi buruh, tidaklah benar," kata Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Aneka Industri FSPMI Bidang Advokasi dan Pembelaan Nyumarno di Cikarang, Jumat (11/10).

Menurutnya, aksi buruh yang selama ini terjadi merupakan reaksi atas adanya akumulasi pelanggaran yang dilakukan pengusaha.

"Sebut saja Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Perda Kabupaten Bekasi Tentang Fasilitas Kesejahteraan Bagi Pekerja yang tidak berjalan dan juga minimnya fungsi pengawasan," katanya.

Sebelumnya Apindo melalui juru bicaranya Sekretaris Asosiasi Pengusaha Limbah Cikarang (APLC), Budianto, menyebutkan ada 15 perusahaan di Cikarang yang hengkang akibat iklim usaha yang tidak kondusif.

Perusahaan tersebut adalah Kepsonik di Kawasan Industri Hyundai, Kymco di Jababeka, PT Topaz di Kawasan Industri Gobel Cibitung, PT Supreme & Cable di Pasir Sari, Kreasi Busana di MM 2100, Internusa di Jababeka dan Kaintex di Jababeka.

"PT Kepsonic misalnya, tutup karena keuangan perusahaan beberapa tahun ini bermasalah sehingga akhirnya pailit. Banyak tagihan hutang dari Suplier dan Bank yang tidak dibayar. Bahkan Kepsonic pernah dipailitkan lebih dari sekali oleh kreditur/supliernya karena tidak membayarkan tagihan yang sudah jatuh tempo. Sampai akhirnya Kepsonic dimohonkan Pailit oleh para Suplliernya," katanya.

Kemudian PT Kymco, kata dia, perusahaan ini bermasalah dari tahun 2007 karena perselisihan internal antara para pemegang saham.

"Kegiatan produksi di pabrik terhenti karena ada permasalahan perselisihan saham. Buruh nasibnya terkatung-katung, tidak diupah berbulan-bulan tanpa diberikan kejelasan status kerja apakah akan di-PHK atau dipekerjakan kembali," katanya.

Menurut dia, hal itu adalah beberapa fakta yang menyebabkan sebagian perusahaan hengkang dari kawasan industri Kabupaten Bekasi. (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper