Bisnis.com, SEMARANG - Pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) kabupaten/kota di Jawa Tengah memperlihatkan ketimpangan ekonomi antar daerah yang cukup tinggi.
Pengamat Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, Firmansyah, menuturkan kontribusi PDRB kabupaten/kota tidak berubah dalam satu dekade terakhir, menunjukkan indikator pertumbuhan ekonomi belum merata.
"Yang berkontribusi tinggi tidak berubah dari tahun ke tahun, kontribusi kecil juga masih wilayah yang sama, ketimpangan ekonomi antar kabupaten/kota masih lebar," katanya Kamis (10/10/2013).
Dia mengemukakan meski pemerataan ekonomi wilayah belum terwujud, pertumbuhan PDRB Jateng periode 2001-2012 terus mengalami peningkatan dengan rerata pertumbuhan 5,2% per tahun.
"Secara sektoral, industri pengolahan memberi kontribusi terbesar, diikuti oleh perdagangan, restoran dan hotel serta sektor pertanian".
Kepala Pusat Kebijakan APBN, Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan, Rofyanto Kurniawan, mengatakan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional pada APBN perubahan sebesar 6,3% dan menargetkan peningkatan menjadi 6,4% pada 2014.
"Perkembangan ekonomi domestik terkini bisa dilihat dari indikator investasi langsung, perdagangan internasional dan neraca pembayaran," ujarnya.