Bisnis.com, PALEMBANG - PT Bukit Asam mencatat kenaikan realisasi penjualan 17% pada Januari-September 2013 sebanyak 13,24 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 11,36 juta ton.
Direktur Utama PTBA mengatakan jika dilihat dari komposisi, maka penjualan masih didominasi pasar ekspor 53% atau 7,02 juta ton dan sisanya disalurkan untuk pasar domestik.
“Ekspor ini juga jika dibandingkan periode yang sama 2012 mengalami kenaikan sekitar 36% dengan pasar terbesar di Taiwan, India dan China,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Kamis (10/10/2013).
Volume penjualan PTBA itu merupakan kontribusi dari volume produksi dan pembelian batu bara 13,27 juta ton atau naik 9% dibandingkan dengan tahun lalu.
Dengan rincian, produksi dari PTBA unit pertambangan Tanjung Enim, produksi anak perusahaan PT IPC serta pembelian batu bara dari pihak ketiga.
Milawarma mengatakan untuk meningkatkan kinerjanya, perseroan telah mengambil beberapa langkah strategis a.l. memprioritaskan penjualan batu bara kalori tinggi dan melakukan efisiensi untuk menekan biaya produksi secara optimal.
“Efisiensi itu, seperti memperpendek jarak angkut di lokasi tambang, memperkecil striping ratio dan mengoptimalkan pemakaian alat produksi yang menggunakan tenaga listrik milik sendiri,” paparnya.
Dia melanjutkan perusahaan juga akan meresmikan beroperasinya PLTU 2 X 8 MW milik sendiri untuk mendukung operasional Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung.
Menurut dia, hal tersebut seiring dengan upaya peningkatan kapasitas Pelabuhan Tarahan dari 13 juta ton menjadi 25 juta ton per tahun serta dapat disandari kapal dengan bobot 150.000 DWT dari sebelumnya 80.000 DWT.
“Ditargetkan peningkatan kapasitas pelabuhan ini sudah rampung pada triwulan I/2014,” katanya.
Selain memaparkan pencapaian kinerja perusahaan, dalam RUPSLB itu PTBA juga menetapkan Agus Suhartono sebagai komisaris utama merangkap komisaris independen yang baru menggantikan Patrialis Akbar yang menjabat sejak 22 Desember 2011.
Penggantian ini dilakukan perseroan karena Patrialis Akbar mendapat tugas baru dari pemerintah sebagai hakim mahkamah konstitusi. RUPS LB itu sendiri dipimpin oleh Komisaris Independen PTBA S. Kusnaryo.