Bisnis.com, JAKARTA - Petani strawberry di sentra produksi Desa Pandanrejo, Kota Batu, Jawa Timur, tengah bergairah untuk meningkatkan produksi menyusul tingginya harga jual strawberry di pasaran yang menembus kisaran Rp30.000 per kg.
Petani strawberry di Pandanrejo selain menjual langsung ke pengepul juga membuka wisata petik strawberry. Akhir-akhir ini banyak wisatawan yang datang langsung untuk melakukan petik strawberry di Pandanrejo. Situasi tersebut ikut mendongkrak harga strawberry.
Kumaya, salah satu petani strawberry di Pandanrejo Kota Batu, mengatakan mayoritas warga di Pandanrejo adalah petani strawberry.
Bahkan, warga tidak hanya menanam strawberry di lahan melainkan juga di halaman rumah dengan menggunakan polybag.
“Petani saat ini bergairah karena harga strawberry bagus. Per kilo atau setara dengan 100 biji strawberry Rp30.000,” kata Kumaya di Batu, Rabu (9/10/2013).
Pihaknya juga mengaku menanam strawberry di polybag. Sedikitnya 800 polybag di tanam di halaman maupun pekarangan rumahnya. Setiap dua hari sekali dipanen secara bergantian.
Sekali panen dia mendapat 11-20 kg strawberry. Satu polybag paling banyak menghasilkan sekitar 5-6 buah. Sedangkan untuk perawatan berupa pupuk pihaknya mengeluarkan anggaran sekitar Rp300.000 per bulan.
“Harga strawberry saat ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya dikisaran Rp15.000-Rp20.000 per kg,” jelas dia.
Fery, petani strawberry lainnya di Pandanrejo Kota Batu, mengatakan pihaknya juga menanam strawberry pada polybag sebanyak 800-1.000 unit. Menanam dengan polybag juga dinilai tidak kalah dengan menanam di atas kebun.
“Sistem penanaman dengan media polybag juga memberi keuntungan tersendiri karena perawatannya lebih mudah,” tambah Fery.
Strawberry kata dia tumbuh dengan baik ketika musim kemarau. Jika musim hujan bunga strawberry gampang rusak sehingga tidak bisa menghasilkan buah. Sedangkan musuh petani ketika menggeluti tanaman strawberry adalah ulat dan cabuk (sejenis kutu).
“Untuk memberantasnya petani biasanya menggunakan pestisida,” sambung dia.
Kepala Desa Pandanrejo, Abdul Manan, mengatakan warganya saat ini sedang menggalakkan pertanian buah strawberry. Bahkan Pandanrejo juga memiliki kelompok sadar wisata yang memanfaatkan jasa petik strawberry untuk wisatawan yang berkunjung di Kota Batu.
“Warga juga berencana membuat aneka produk berbahan dasar strawberry, seperti kripik, minuman, maupun dodol,” urai Manan.