Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Tarif Tol Balmera Kerek Biaya Logistik Sumut

Bisnis.com, MEDAN-Kenaikan tarif tol Balmera dengan ruas Belawan-Medan-Tanjung Morawa dari sebelumnya Rp5.500 menjadi Rp6.500 diperkirakan mengerek biaya logistik dan pengangkutan di Sumatra Utara sebesar 20%.

Bisnis.com, MEDAN-Kenaikan tarif tol Balmera dengan ruas Belawan-Medan-Tanjung Morawa dari sebelumnya Rp5.500 menjadi Rp6.500 diperkirakan mengerek biaya logistik dan pengangkutan di Sumatra Utara sebesar 20%.

Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumatra Utara menilai penaikkan tarif tol Balmera secara otomatis akan menambah biaya produksi dan operasional perusahaan logistik.

Wakil Ketua Kadin Sumut Bidang Logistik dan Multimoda Khairul Mahalli mengatakan pengusaha logistik Sumut harus melakukan negosiasi ulang terhadap tarif yang telah dihitung sebelumnya. Negosiasi dilakukan kepada rekan bisnis terkait dengan kenaikan biaya transportasi tersebut.

"Kenaikan tarif tol bisa membuat kenaikan biaya logistik sebesar 20%. Kenaikan itu bukan kecil, tentu kalau dilihat dari kualitas pelayanan jalan tol yang belum ada peningkatan sama sekali," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (8/10/2013).

Pelayanan dan fasilitas jalan tol Balmera menurut Khairul masih belum maksimal dan memenuhi standar. Beberapa pintu tol seperti di pintu tol Kawasan Industri Medan (KIM) selalu terjadi kemacetan parah dan hanya dibuka 1-2 pintu tol saja.

Dia menilai apabila tarif tol dinaikkan, tentu pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh pengelola jalan tol juga meningkat. Lampu penerangan jalan tol dituding masih gelap dan belum sepenuhnya terang di sepanjang ruas tol Balmera.

Panjang ruas jalan tol di Sumut juga tidak bertambah, padahal volume kendaraan setiap tahun meningkat. Jalan tol Balmera sepanjang 34 kilometer dengan 2x2 lajur telah beroperasi sejak 1986.

Kadin Sumut menilai penaikkan tarif tol akan mengakibatkan kenaikan tarif transportasi yang kemudian akan diikuti oleh kenaikan harga barang lainnya. Jika begitu, produk industri asal Sumut kian tidak memiliki daya saing dibandingkan dengan produk luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sukirno
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper