Bisnis.com, MOSCOW—Wakil menteri luar negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan pihakya siap untuk membantu mengawal situs senjata kimia Suriah dan menghancurkan gudang senjata milik Presiden Bashar al-Assad.
Ryabkov menguraikan beberapa kontribusi tersebut di Moscow, demi mengimplementasikan kesepakatan AS-Rusia yang menyerukan penghancuran gudang senjata kimia milik Suriah yand dimulai pad pertengahan tahun depan.
"Kami akan siap membantu mengawal fasilitas gudang senjata kimia tersebut," jelasnya saat acara pameran persenjataan di Pegunungan Ural dikutip dari kantor berita Interfax, Kamis (26/9/2013).
Rusia dan AS merupakan satu-satunya negara dengan kapasitas skala industri yang menangani mustar, VX, sejenis gas sarin atau amunisi persenjataan sianida, tetapi kepentingan impor senjata kimia tetap dilarang di bawah hukum AS.
Selain itu, Ryabkov juga mengatakan bahwa Rusia juga akan mengimpor senjata tersebut.
"Tidak dapat diragukan lagi, kami tak akan melakukan ini," katanya
"Kami percaya penghancuran [senjata kimia] di wilayah Suriah adalah opsi terbaik,"
Menlu AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavorv mencapai kesepakatan pada bulan ini, di bawah pemeriksaan situs senjata kimia di Suriah yang diharapkan dilaksanakan pada 30 November dan semua gudang senjata dihancurkan pada 30 Juni.
Anggota tetap DK PBB Rusia, China, AS, Inggris, dan Prancis berusaha untuk mencoba menyetujui resolusi tersebut yang bisa mendukung kesepakatan bagi Suriah untuk membuang senjata kimiaa dan bisa diterima baik oleh Rusia maupun Barat.