Bisnis.com, JEDDAH - Sebuah bus pengangkut calon haji Indonesia Kloter 33 Solo yang berangkat dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah tujuan Madinah mengalami kerusakan mesin di Al-Fare, sekitar 220 KM sebelum Madinah, Senin pukul 10.30 waktu setempat.
Penumpang asal Purbalingga, Jawa Tengah, sempat menunggu selama 2 jam sebelum dipindahkan ke bus cadangan. Namun kondisi bus cadangan juga tidak begitu baik sehingga beberapa kali harus berhenti untuk mendinginkan mesin.
Rombongan calon haji itu baru tiba di Madinah sekitar pukul 17.00 waktu setempat, padahal waktu normal Jeddah-Madinah hanya 5 jam perjalanan.
Kepala Daerah Kerja Madinah Ahmad Jauhari ketika dikonfirmasi menjelaskan kejadian bus mogok baru dua kali terjadi selama pelaksanaan iabadah haji tahun ini, namun perusahaan angkutan setempat sudah mengantisipasi dengan menyiagakan bus cadangan.
“Bus yang dioperasikan untuk mengangkut jamaah kondisinya tidak sama karena pihak pengelola angkutan dari Bandara menuju Madinah dan Makkah juga menyewa angkutan dari kota lainnya. Wajar kalau ada satu dua bus yang mengalami gangguan mesin," katanya.
Pantauan di lokasi kejadian, bus milik perusahaan Abu Sarhad itu sempat ditambah air radiatornya menggunakan satu dus air mineral milik calon haji, namun kondisi mesin masih tetap panas sehingga diputuskan untuk dialihkan ke bus cadangan.
Banyaknya anggota jemaah usia lanjut membuat proses pemindahan juga perlu kehati-hatian.
Shobar, ketua regu asal Purbalingga itu, menjelaskan mereka baru tiba di Jeddah pukul 05.00 subuh dan berangkat dari Bandara Jeddah sekitar pukul 08.00 waktu setempat dengan menggunakan sembilan bus.
"Bus ini merupakan bus kedua dari sembilan bus yang diberangkatkan dari Bandara," katanya.
Sampai Senin malam waktu Madinah, jemaah haji yang masuk kota Madinah mencapai 72.000 orang dan 25.000 orang di antaranya sudah menyelesaikan shalat arbain dan sudah bergerak ke Makkah.