Bisnis.com, ISTANBUL – Bank sentral Turki berjanji untuk mempertahankan suku bunga tetap rendah guna meningkatkan potensi kredit.
Langkah tersebut merupakan penerapan model pertumbuhan ekonomi berbasis kredit yang ditentang oleh Wakil Perdana Menteri Ali Babacam.
Regulator perbankan di Ankara Senin (23/9) mengatakan pinjaman rumah tangga melonjak 28% dan sektor bisnis naik 41% pada 13 September tahun ini.
Sementara itu, data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan pinjaman rumah tangga dan perusahaan di Polandia menurun sedikitnya 4% pada tahun ini hingga 20 Juni.
Rusia juga memiliki 12% pinjaman rumah tangga dan 33% pinjaman individu pada tahun ini hingga 31 Agustus.
Babacam mengungkapkan dalam pidatonya di Istanbul Finance Summit pada 18 September bahwa Turki mencatat rekor tercepat dalam pertumbuhan ekonomi di Eropa sebesar 4,4% pada kuartal II/2013 sehingga sektor industri dan ekspor harus lebih didorong daripada konsumsi domestik dan belanja pemerintah.
Gubernur bank sentral Turki Erdem Basci juga memangkas biaya rata-rata untuk bank menjadi 6,1% minggu lalu atau 1,1 poin dibawah inflasi pada Agustus.
“Risikonya akan segera terjadi apalagi ketika produksi melemah sehingga menaikkan potensi bertambahnya utang. Suatu hari dan “boom” kita akan bangkrut besar-besaran,” terang Haydar Acun Manajer Direktur Sardis Securities di Istanbul Senin (23/9).
Berdasarkan data Bloomberg pada Juli, Turki merupakan negara keempat dengan tingkat kredit macet terendah di Eropa setelah Finlandia, Austria dan Luxemburg, senilai 2,76% dari semua pinjaman. Walaupun begitu, total pinjaman melonjak 24% menjadi 27,5 miliar liras Turki ($13,8 miliar) dalam setahun terakhir.
Tanda Bahaya
Tingkat pinjaman Turki naik 30% tahun lalu melebihi target bank sentral sebesar 15%. Regulator perbankan menunjukkan jumlah pinjaman naik mengejutkan meenjadi 986 miliar liras dari 805 miliar liras pada akhir 2012 sedangkan produk domestik bruto (PDB) tahun lalu sebesar 786 milia liras.
Menurut William Jackson ekonom senior Capital Economics di London, jumlah pinjaman Turki yang semakin meningkat berisiko terhadap proporsi PDB.
“ Kenaikan rasio kredit terhadap PDB sebesar 3 poin persentase lebih dari setahun memunculkan tanda bahaya,” papar Jackson.
Dia menambahkan prediksinya terhadap kenaikan kredit terhadap PDB sebesar 4% diantara kuartal pertama dan kedua tahun ini.
“ Kebanyakan bank di Turki telah merujuk pada pasar kapital yang bisa menahan kemerosotan subtansial atas kredit macet, tetapi tingkat kredit di Turki terlihat cukup mengkhawatirkan,” tambahnya. (Bloomberg)(Foto:Turkishbasics)
Waspadai, Potensi Kredit Turki Ancam Perekonomian
Bisnis.com, ISTANBUL – Bank sentral Turki berjanji untuk mempertahankan suku bunga tetap rendah guna meningkatkan potensi kredit.Langkah tersebut merupakan penerapan model pertumbuhan ekonomi berbasis kredit yang ditentang oleh Wakil Perdana Menteri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Laila Rochmatin
Editor : Bambang Supriyanto
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu
Strategi BUMN Karya WIKA dan PTPP Tekan Utang
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 menit yang lalu
Anomali di 'Rumah' Jokowi Saat Kandang Banteng Mampu Diubrak-Abrik
17 menit yang lalu
Prabowo Klaim Anggaran Pendidikan 2025 Tertinggi Sepanjang Sejarah RI
1 jam yang lalu