Bisnis.com, PEKANBARU - Kabupaten Rokan Hilir diketahui menjadi kabupaten paling sepi investasi dari 12 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau, akibat kurang gencarnya promosi oleh pemda setempat.
Data itu terungkap dari statistik yang disusun oleh Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau pada 2012.
Hamsani Rahman, Kabid Fasilitasi dan Kerja Sama Penanaman Modal dari BPMPD Provinsi Riau mengatakan pemda setempat kurang gencar mempromosikan potensi investasi yang ada di daerahnya.
“Jadi ini tinggal keaktifan pemdanya. Mereka kurang melakukan pendekatan kepada investor. Sebenarnya potensi investasi di Rokan Hilir itu banyak, sawit juga banyak di sana,” ujarnya ketika ditemui Bisnis di kantornya, Senin (23/9/2013).
Tahun lalu, realisasi investasi di Riau menembus angka Rp16 triliun. Angka tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp5,45 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$1,15 miliar.
“Pada semester satu tahun ini, realisasi investasi di Riau sudah mencapai Rp9 triliun,” ujarnya.
Menurutnya, sawit dan produk turunannya memang masih menjadi primadona investasi di Riau. Padahal, pihaknya juga telah mempromosikan sektor-sektor lain, tidak hanya sawit.
Sementara itu, terkait sarana berpromosi seperti yang baru-baru ini dilakukan melalui penyelenggaraan Riau Expo 2013, Hamsani mengakui bahwa event seperti itu kurang efektif mempromosikan potensi investasi yang ada di setiap daerah di Riau.
“Riau Expo memang kami akui itu kurang efektif. Kami sedang carikan tempat yang lebih layak dan konsep yang lebih matang, bisa saja nanti per sektor yang langsung promosi investasi dan ada seminar investasinya juga,” ujarnya.
Menurutnya, ajang Riau Expo 2013 seolah-olah hanya menjadi ajang hiburan bagi warga kampung yang datang ke Pekanbaru. Untuk itu, pihaknya sedang mematangkan konsep promosi investasi lainnya di luar Riau Expo, agar promosi investasi bisa lebih efektif.
