Bisnis.com,JAKARTA – PT Triputra Agro Persada, subholding khusus kelapa sawit dari Triputra Group, untuk ketiga kalinya memberi bantuan kepada Yayasan Penyelamatan Orangutan, Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS Foundation).
Bantuan kali ini berupa satu unit mobil Mitsubishi Triton sebagai kendaraan operasional dalam program restorasi habitat orangutan di Kalimantan Timur.
CEO Triputra Agro Persada Arif Rachmat mengatakan bantuan ini sebagai wujud komitmen korporasi terhadap keberlangsungan bio diversity atau keanekaragaman hayati, terutama terhadap kelestarian orang utan sebagai satwa yang dilindungi.
"Kami menyadari bahwa upaya pelestarian lingkungan merupakan tanngung jawab global yang harus didukung oleh semua pihak, oleh karena itu perusahaan berharap bantuan ini sebagai salah satu wujud komitmen tersebut dapat bermanfaat untuk BOS,” katanya, Jumat (20/9/2013).
Triputra Agro Persada merupakan perusahaan di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet, yang berlokasi di 13 kabupaten di empat provinsi: Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Total konsesi lahan sawit dan karet yang dimiliki korporasi ini sekitar 300.000 hektar. Dari luasan tersebut, 145.000 ha di antaranya sudah ditanami, yang terdiri dari:126.000 ha kebun sawit inti dan 3.000 hektar kebun karet inti, serta 16.000 ha kebun sawit plasma.
Sedangkan BOS Foundation merupakan lembaga nirlaba independen terbesar di dunia dalam bidang penyelamatan dan rehabilitasi orangutan. Yayasan ini dikenal selalu selektif dalam berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Ketua Yayasan BOS Foundation Bungaran Saragih mengatakan upaya penyelamatan orangutan tengah menghadapi berbagai kendala, terutama semakin langkanya hutan sebagai habitat alami orangutan.
“Kami Yayasan BOS terpaksa membeli HPH dari pihak swasta di tanah milik negara untuk memelihara orangutan yang selayaknya menjadi tanggung jawab pemerintah,” tegasnya.
Yayasan BOS Foundation sendiri merupakan yayasan yang selektif dalam menerima donasi dari pihak lain. Untuk itu, Dia sudah siap jika dimintai pertanggung jawabannya.
“Saya tegaskan bahwa kami benci perusahaan sawit yang merusak lingkungan, tapi kami dapat berkolaborasi dengan perusahaan sawit yang memperhatikan kelangsungan lingkungan hidup, untuk bekerjasama menjaga konservasi alam,” terangnya. (ra)