Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengadilan India Putuskan Hukuman Mati bagi Pemerkosa

NEW DELHI – Empat lelaki mendapatkan hukuman mati pada Jumat  (13/9/2013) karena memperkosa dan membunuh seorang perempuan di New Delhi Desember tahun lalu. Keputusan tersebut memuaskan tuntutan publik yang menghendaki hukuman terberat dan

NEW DELHI – Empat lelaki mendapatkan hukuman mati pada Jumat  (13/9/2013) karena memperkosa dan membunuh seorang perempuan di New Delhi Desember tahun lalu. Keputusan tersebut memuaskan tuntutan publik yang menghendaki hukuman terberat dan memaksa pemerintah India untuk terus memerangi kekerasan terhadap perempuan yang telah membudaya.   

“ Ada masanya ketika kejahatan yang mengerikan terhadap perempuan merajalela dan pengadilan tidak dapat menutup mata sehingga dapat memberikan hukuman jera pada para tersangka,” ujar Jaksa Yogesh Khanna dalam sebuah keputusan pengadilan pidana paling terkenal dalam sejarah India.

Sorak sorai dukungan dari dalam dan luar pengadilan Delhi terdengar ketika pengacara bergegas keluar untuk mengumumkan keputusan, yang telah banyak diharapkan setelah Khanna memutus bersalah 4 lelaki dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan “berdarah dingin” ini. 

Korban yang telah diperkosa selama1 jam dan disiksa dengan tongkat besi pada bis yang sedang berjalan menjadi simbol “bahaya” yang dihadapi kaum perempuan di negara yang dilaporkan rata-rata setiap 21 menit sekali diperkosa, penyerangan menggunakan asam, dan penganiayaan umum lainnya.

 “Tren kejahatan terhadap perempuan dapat dihindari ketika masyarakat menyadari bahwa tidak ada toleransi dari segala bentuk penyimpangan yang merugikan perempuan,” ujar Khanna.

Dia menginstruksikan keempat pria tersebut untuk digantung sampai mati. Secara simbolis, ia mematahkan ujung pena agar tidak lagi dipakai untuk mennadatangani keputusan mati lainnya, lanjut staff di pengadilan.  

Pengacara keempat pria tersebut akan mengajukan banding yang berarti pelaksanaan eksekusi mereka bisa beberapa tahun mendatang. Kasus tersebut akan ditangani Pengadilan Tinggi dan kemudian Mahkamah Agung. Jika mereka telah mengkonfirmasi keputusan tersebut, maka keputusan final bergantung pada presiden yang memiliki kekuasan penuh untuk memberikan grasi.

India dengan keberadaan polisi yang kurang terlatih dan pengadilan dengan performa yang buruk sedang berjuang untuk mengatasi kekerasan yang marak terjadi pada perempuan.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Laila Rochmatin
Editor : Sutarno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper