Bisnis.com, JAKARTA—Mabes Polri meminta bantuan masyarakat untuk mengungkap kasus penembakan polisi, seperti yang terjadi dalam peristiwa bom Boston.
“Lihat polisi boston, mereka dapat info [menangkap pelaku] dari masyarakat,” tutur Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny F. Sompi, Rabu (11/9/2013).
Kejadian dalam bos Boston, paparnya, bisa terungkap dengan cepat sekali karena tingginya partisipasi media dan masyarakat .
Begitu sketsa wajah dibagikan, masyarakat beramai-ramai melaporkannya kepada aparat.
Dia mengatakan masyarakat bisa menbantu kepolisian dengan menggunakan teknologi informasi. Misalnya, dengan mengemasnya dalam bentuk iklan tayangan daftar pencarian orang (DPO).
‘Namun sementara ini belum ada feedback dari masyarakat,” katanya
Dia menegaskan pihaknya akan menindak tegas dan menjatuhkan pidana bagi siapapun yang menyembunyikan pelaku kejahahatan.
Sebelumnya, Bripka Sukardi, anggota Provost Baharkam Mabes Polri (Sat Pol air) meninggal ditembak oleh orang tidak dikenal di jalur lambat depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa malam (10/9) sekitar pukul 22.15 WIB.
Almarhum ditembak saat mengenakan baju dinas dan sedang mengawal 6 unit truk tonton dari Tanjung Priok.
Sudah Terlatih
Ronny menilai pelaku penembakan merupakan orang yang sudah terlatih dan terbiasa menggunakan senjata api.
Hal tersebut terlihat dari tenangnya pelaku saat mengeksekusi korban. Bahkan hasil pemeriksaan otopsi menunjukkan luka tembak yang dialami korban berada di titik-titik mematikan.
Ronny menambahkan pihaknya juga akan mengkaji tugas pengawalan yang dilakukan oleh Bripka Sukardi.
“Kami akan kaji pengawalan itu apakah sesuai SOP [standard operating procedure] atau tidak,” terangnya.
Sejauh ini ada 11 saksi yang sudah maupun sedang didengar oleh polisi dari lokasi kejadian. (ra)