Bisnis.com, JAKARTA - Bripka Sukardi, anggota Provost Baharkam Mabes Polri (Sat Pol air) yang tewas saat ditembak Selasa malam (10/9/2013), menderita empat luka di bagian tubuhnya, tepatnya di bagian pundak kiri, dada sebelah kiri, perut bagian kiri dan lengan bagian kiri
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie menerangkan semua tembakan itu berasal dari arah depan.
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri sudah turun tangan untuk menemukan jejak-jejak kejadian, baik berupa anak peluru dan lainnya.
Berdasarkan hasil otopsi, ditemukan dua buah anak peluru.
“Kami fokuskan pada analisis siapa pelaku yang bertanggungjawab, apa motifnya. Sampai saat ini olah TKP [tempat kejadian perkara] masih dilakukan untuk menemukan jejak-jejak lainnya,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (11/9/2013).
Ronny menambahkan pihaknya juga menerima bantuan CCTV dari lokasi gedung KPK. Polisi sudah memeriksa 11 saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian untuk dimintai keterangan.
Berdasarkan keterangan saksi, pelaku berjumlah empat orang dengan mengendarai sepeda motor Vixion merah.
“Para saksi memberikan kontribusi kepada Polri untuk merumuskan paling tidak sketsa wajah dari pelaku. Kalau dapat foto dari hasil kajian dan pengolahan data, mudah-mudahan hari ini kami akan segera umumkan siapa pelakunya,” jelasnya.
Sebelumnya, Bripka Sukardi ditembak oleh orang tidak dikenal di jalur lambat depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa malam (10/9) sekitar pukul 22.15 WIB. Almarhum ditembak saat bertugas mengawal 6 unit truk tonton dari Tanjung Priok.
Bripka Sukardi meninggalkan seorang istri bernama Tirta Sari (44) dan tiga anak yakni Dita Kardina Putri (19), Devi Novita (16) dan M Adi Wibowo (8).
Jenazah disemayamkan di Aula Gedung Sanggita Asrama Brimob Polri, Cipinang, Jakarta Timur. Rencananya dimakamkan di pemakaman Kemiri, Rawamangun, Jakarta Timur, setelah dhuhur.