Bisnis.com,JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pimpinan Megawati Soekarnoputri jangan sampai terjebak dalam situasi bandwagon effects untuk mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden (Capres).
Bandwagon effects merupakan kegiatan kehumasan dengan pengertian negatif bertujuan membuat orang percaya berdasarkan kondisi dan situasi tertentu serta berharap agar publik mengikuti kondisi tersebut.
Pengamat politik dari FISIP UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Teguh Santosa mengatakan tak sedikit survei yang dibuat dengan tujuan menciptakan kesan seolah-olah seseorang punya kemampuan dan mengajak orang lain untuk mempercayai kesan itu.
"Megawati Soekarnoputri dan pimpinan PDI Perjuangan lainnya sebaiknya tidak terburu-buru dan sabar dalam menetapkan calon presiden. Paling utama adalah, PDIP jangan terpancing dengan perkembangan politik yang ada terkait dengan pencapresan," ujarnya melalui keterangan resmi, seperti ditulis Selasa (10/9/2013).
Menurutnya capres sangat terkait dengan masa depan Indonesia, bukan soal giliran siapa yang akan memimpin bangsa ini.
Menurutnya ada baiknya partai berlambang banteng moncong putih itu tidak terseret pada hasil berbagai survei mengenai popularitas dan elektabilitas tokoh-tokoh yang disebutkan pantas menjadi pimpinan nasional.
"Berbagai survei itu hanya mengukur sentimen publik saat survei dilakukan. Sementara masih ada waktu yang cukup panjang untuk menguji bukan hanya popularitas, tetapi juga prestasi yang semestinya dijadikan pondasi elektabilitas," katanya.
Teguh yakin Megawati merupakan tokoh senior yang memiliki kemampuan membaca situasi, termasuk dalam mengusung calon pemimpin nasional.
Setelah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-3 akhir pekan lalu, sosok Jokowi terus menerus menjadi primadona sebagai kandidat capres PDI Perjuangan.
Hanya saja, elit partai tersebut memilih diam dan menanti saat yang tepat untuk mengusung capres dalam Pemilu yang akan datang.(sas)