TOKYO - Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk mempertahankan program stimulus moneter dan menaikkan penilaian ekonomi Jepang tahun ini setelah mengadakan rapat dengan Gubernur Haruhiko Kuroda hari ini, Kamis (5/9/2013).
Bank sentral Jepang itu memastikan Negeri Sakura tengah pulih secara perlahan, sehingga memperkuat pesan Kuroda bahwa pemerintah dapat tetap menaikkan pajak penjualan sesuai rencana April tahun depan.
“Menaikkan cukai tidak akan menghambat ekonomi. Pertumbuhan akan terus melebihi level potensial,” tegas Kuroda pada press briefing di Tokyo seusai rapat dewan BoJ, seperti dikutip Bloomberg hari ini, Kamis (5/9/2013).
BoJ akan menambah basis moneter pada fase tahunan 60 triliun yen (US$602 miliar) hingga 70 triliun yen. Keputusan tersebut sesuai dengan estimasi 32 analis yang disurvei Bloomberg sebelumnya.
Harga konsumen Jepang memecahkan rekor tertinggi dalam 5 tahun seiring dengan naiknya biaya energi. Jika pajak penjualan diterapkan untuk mendongkrak konsumsi dan pertumbuhan, para ekonom yakin Kuroda akan semakin melonggarkan moneter pada paruh pertama 2014.
“Pesan BoJ dalam menaikkan penilaian ekonomi Jepang mengindikasikan bank sentral mendukung kenaikan pajak sebagaimana direncanakan,” ujar Hideo Kumano, Kepala Ekonom Dai-ichi Research Institute.
Kuroda bulan lalu menegaskan penundaan kenaikan pajak dapat mengganggu tingkat kepercayaan terhadap keberlanjutan fiskal Jepang dan berisiko mengerek nilai imbal obligasi pemerintah.