Bisnis.com, JAKARTA—Persoalan defisit transaksi berjalan yang kian mengkhawatirkan menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Selasa (3/9/2013) selain imbauan dari kalangan pengusaha agar para menteri fokus bekerja menangani persoalan ekonomi.
Harga Makanan Masih Mahal
Inflasi Agustus 2013 mencapai 1,12% dan inflasi tahunan sebesar 8,79%. Proyeksi pemerintah sampai akhir tahun adalah 9,2%. Selain faktor defisit transaksi berjalan yang besar, tingginya inflasi tahun ini bakal membuat nilai rupiah tertekan (KOMPAS)
Defisit Neraca Dagang Susah Dibendung
Siapa menabur angin, maka akan menuai badai. Inilah dirasakan oleh pemerintah Indonesia. Kini, Indonesia tengah merasakan buah beleid instan yang dibuat sejak beberapa tahun terakhir, terutama liberalisasi pasar (KONTAN).
Indonesia Darurat Ekonomi?
Kombinasi defisit neraca perdagangan dan inflasi selama Juli-Agustus 2013 semakin memperjelas kondisi Indonesia memasuki tahap darurat ekonomi. Pasalnya, defisit perdagangan pada Juli US$2,31 miliar, atau secara kumulatif (Januari-Juli) menmcapai US$5,65 miliar, merupakan defisit yang terbesar dalam sejarah negeri ini. Inflasi pun pada Agustus 2013 mencapai 1,12% juga merupakan tertinggi pada periode yang sama sejak 1999 (NERACA).
Para Menteri Diminta Fokus
Para menteri ekonomi diminta fokus menangani tugas, tidak sibuk mengurusi politik. Dalam situasi ekonomi yang sedang dilanda turbulensi, para menteri yang kini mengurusi partai dan ikuit pencalonan presiden dan Wapres sebaiknya mengundurkan diri (INVESTOR DAILY).